Bali Tujuan Utama Work from Anywhere, Sandiaga Uno: 2022, Tepat Terbitkan Visa Digital Nomad!
Selasa, 14 Juni 2022 - 16:19 WIB
Pemerintah memang telah sepakat untuk mengkaji kembali rencana penerapan kenaikan harga tiket masuk ke area stupa Candi Borobudur yang merupakan situs bersejarah bangsa Indonesia.
Saat ini kondisi permukaan Candi Borobudur dilaporkan semakin turun. Hal ini disebabkan karena Candi Borobudur menahan beban ratusan ribu pengunjung yang naik ke area stupa dalam setiap harinya. Diketahui jumlah caring capacity atau daya dukung dari Candi Borobudur hanya 1.200 orang.
“Untuk Borobudur yakinlah pemerintah akan berpihak kepada rakyat, juga akan memastikan kelestarian dan juga konservasi dan masa depan dari Candi Borobudur itu sendiri. Saya yakin anak cucu kita menginginkan hal yang sama dan untuk itu kita perlu bergandengan tangan,” ujar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf akan terus menyiapkan berbagai langkah dengan pihak terkait seperti dunia usaha untuk menghadirkan travel pattern atau pola kegiatan. Termasuk juga mengundang investasi di bidang augmented dan virtual reality yang bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak naik ke atas area stupa Candi Borobudur, untuk bisa duduk di pelataran dan merasakan sensasi membaca relief-relief dari Candi Borobudur.
Dalam rangka mewujudkan program ekowisata atau green tourism di Indonesia, serta menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan di dalam kawasan Candi Borobudur, Kemenparekraf telah meresmikan layanan kendaraan listrik ramah lingkungan dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
“Selain itu, program pengembangan desa wisata juga terus kita kembangkan, sehingga Borobudur ini akan tertopang oleh desa-desa wisata yang jumlahnya 24 desa wisata dan ada 20 balkondes yang harus kita lakukan pelatihan dan pendampingan agar para wisatawan juga merasakan sensasi tinggal di desa wisata yang sekarang lagi booming,” kata Menparekraf.
Saat ini kondisi permukaan Candi Borobudur dilaporkan semakin turun. Hal ini disebabkan karena Candi Borobudur menahan beban ratusan ribu pengunjung yang naik ke area stupa dalam setiap harinya. Diketahui jumlah caring capacity atau daya dukung dari Candi Borobudur hanya 1.200 orang.
“Untuk Borobudur yakinlah pemerintah akan berpihak kepada rakyat, juga akan memastikan kelestarian dan juga konservasi dan masa depan dari Candi Borobudur itu sendiri. Saya yakin anak cucu kita menginginkan hal yang sama dan untuk itu kita perlu bergandengan tangan,” ujar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf akan terus menyiapkan berbagai langkah dengan pihak terkait seperti dunia usaha untuk menghadirkan travel pattern atau pola kegiatan. Termasuk juga mengundang investasi di bidang augmented dan virtual reality yang bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak naik ke atas area stupa Candi Borobudur, untuk bisa duduk di pelataran dan merasakan sensasi membaca relief-relief dari Candi Borobudur.
Dalam rangka mewujudkan program ekowisata atau green tourism di Indonesia, serta menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan di dalam kawasan Candi Borobudur, Kemenparekraf telah meresmikan layanan kendaraan listrik ramah lingkungan dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
“Selain itu, program pengembangan desa wisata juga terus kita kembangkan, sehingga Borobudur ini akan tertopang oleh desa-desa wisata yang jumlahnya 24 desa wisata dan ada 20 balkondes yang harus kita lakukan pelatihan dan pendampingan agar para wisatawan juga merasakan sensasi tinggal di desa wisata yang sekarang lagi booming,” kata Menparekraf.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda