Dorong Ekonomi Sirkular, Unilever Dukung Digitalisasi Pengelolaan Sampah Plastik

Kamis, 16 Juni 2022 - 21:40 WIB
"Sebagai perusahan yang telah berada di Indonesia selama lebih dari 88 tahun, kami memiliki komitmen kuat untuk menciptakan bumi yang lestari, sejalan dengan strategi besar Unilever yang dinamakan The Unilever Compass," ujarnya.

Maya mengatakan bahwa saat ini permasalahan lingkungan beragam salah satunya permasalahan sampah plastik yang sangat pelik. Berdasarkan data The National Plastic Action Partnership (NPAP) 2021, sampah plastik di Indonesia 4,8 juta ton tidak terkelola dengan baik tiap tahun, seperti dibakar di ruang terbuka 48%, tidak dikelola secara layak di tempat pembuangan sampah resmi 13% dan sisanya mencemari saluran air dan laut 9%.

Dia mengatakan penerapan ekonomi sirkular dipercaya banyak pihak sebagai salah satu upaya yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia. Namun penerapan di lapangan tentu tidak mudah, peran serta semua pihak dan sinergi dari semua aktor dalam mata rantai daur ulang harus dilakukan, agar sampah sebagai bahan daur ulang dapat dikumpulkan kembali dan diproses menjadi produk daur ulang atau proses pengelolaan lainnya.

Unilever percaya bahwa plastik memiliki tempatnya tersendiri dalam ekonomi, tetapi tidak di lingkungan. Untuk itu, perusahaan memiliki komitmen yang kuat bahwa paling lambat pada tahun 2025, pihaknya akan mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru, dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik sebanyak lebih dari 100.000 ton dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang. Kemudian, memastikan 100% kemasan plastiknya dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau diubah menjadi kompos. Selanjutnya, mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik daripada yang dijual. Lalu, Unilever akan meningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang (PCR) di kemasannya, setidaknya 25%.

Upaya yang dilaksanakan mulai dari hulu ke hilir rantai bisnis ini telah memungkinkan Unilever Indonesia untuk membantu mengumpulkan dan memproses lebih dari 45.900 ton sampah plastik di 2021 melalui pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah sebanyak lebih dari 24.500 ton serta pemrosesan sampah melalui teknologi Refused Derived Fuel (RDF) sebanyak lebih dari 21.400 ton.

“Kami berharap melalui diskusi hari ini, dan juga melalui program DIVERT yang telah dijalankan, akan mampu menginspirasi lahirnya inovasi lainnya yang dapat membantu kita menciptakan planet yang lebih hijau dan lestari. Selain itu, sebagai bagian dari ekosistem mata rantai persampahan di Indonesia, mari kita bersama-sama memainkan peran kita untuk bisa menciptakan ekonomi sirkular, demi bumi kita yang hanya satu ini," ujar Maya.

Head of Collect Waste4Change dan Project Manager DIVERT Rizky Ambardi menerangkan proyek DIVERT bertujuan untuk menjawab permasalahan rantai pasokan limbah pasca konsumsi. Sejak dimulai pada September 2021 lalu, proyek ini telah berhasil mengurangi kesenjangan upaya daur ulang sampah plastik dengan memvalidasi dan melacak seluruh alur sampah menuju terciptanya ekonomi sirkular yang lebih efektif dan efisien.

Rangkaian program yang telah terlaksana tidak lepas dari peran serta mitra pemulung dan pengepul sampah daur ulang. Hingga saat ini, proyek DIVERT telah melibatkan 556 mitra pengumpul sampah, melakukan scale-up sistem ERP untuk 51 mitra, dan berhasil mengumpulkan 778 ton sampah plastik dalam jangka waktu 6 bulan.

Salah satu program yang dilaksanakan dalam proyek ini adalah membuat sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk memastikan ketertelusuran sampah, capacity building bagi mitra-mitra pengumpul sampah, hingga pengoptimalan fasilitas pengumpulan dan pengolahan sampah. Dengan adanya ERP, maka pengumpulan, ketertelusuran, serta kuantitas dan kualitas sampah plastik menjadi lebih meningkat.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More