Tercekik Usai Rusia Pangkas Kiriman Gas, Negara Eropa Minta Jatah ke Azerbaijan
Sabtu, 18 Juni 2022 - 09:30 WIB
BAKU - Sejumlah negara Eropa telah mendekati Azerbaijan untuk berusaha membeli gas, seperti disampaikan oleh Presiden Azeri Ilham Aliyev dalam sebuah forum. Hal itu setelah Rusia juga telah memangkas aliran gas ke sejumlah negara Uni Eropa setelah mereka menolak permintaan untuk membayar dalam rubel.
Presiden Azeri menambahkan, bahwa negaranya perlu meningkatkan produksi terlebih dahulu untuk mengamankan pasokan tambahan.Azerbaijan sendiri saat ini menjual gas mereka ke Turki, Georgia, Yunani, Bulgaria, dan Italia melalui pipa yang melewati Rusia. Uni Eropa secara tradisional mengandalkan Rusia untuk 40% dari kebutuhan gasnya dan saat ini dipaksa mencari alternatif setelah invasi Rusia ke Ukraina.
"Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah negara Eropa telah mendekati kami dengan permintaan untuk membeli gas. Tapi itu tidak mudah karena kami harus memproduksinya terlebih dahulu," kata Aliyev.
Namun dia tidak menyebutkan nama negara Eropa yang meminta jatah pasokan gas dari Azerbaijan. Aliyev mengatakan, bahwa permintaan akan sumber daya energi dari Azerbaijan tumbuh dari Eropa dan negaranya melakukan segalanya untuk memenuhi peningkatan permintaan.
"Kami saat ini bekerja sama dengan Komisi Eropa dalam masalah ini," katanya.
Guna memenuhi lonjakan permintaan yang datang dari Eropa, Azerbaijan berencana untuk menggandakan kapasitas Pipa Gas Alam Trans-Anatolia, yang saat ini memasok 16,2 miliar meter kubik (bcm) per tahun ke Turki dan Eropa selatan, dalam empat hingga lima tahun.
Negara itu juga berencana untuk meningkatkan ekspor gas pada tahun 2022 menjadi 24 bcm dari 22 bcm tahun lalu dan untuk mengirim 10 bcm ke Eropa. Pejabat Azeri telah membuat rencana untuk meningkatkan produksi gas menjadi 50 bcm per tahun pada tahun 2026.
Di sisi lain Rusia telah mengurangi pasokan gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 minggu ini, karena keterlambatan pemeliharaan, dan Moskow mengatakan lebih banyak penundaan dalam perbaikan dapat menyebabkan penangguhan untuk semua aliran.
Presiden Azeri menambahkan, bahwa negaranya perlu meningkatkan produksi terlebih dahulu untuk mengamankan pasokan tambahan.Azerbaijan sendiri saat ini menjual gas mereka ke Turki, Georgia, Yunani, Bulgaria, dan Italia melalui pipa yang melewati Rusia. Uni Eropa secara tradisional mengandalkan Rusia untuk 40% dari kebutuhan gasnya dan saat ini dipaksa mencari alternatif setelah invasi Rusia ke Ukraina.
"Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah negara Eropa telah mendekati kami dengan permintaan untuk membeli gas. Tapi itu tidak mudah karena kami harus memproduksinya terlebih dahulu," kata Aliyev.
Namun dia tidak menyebutkan nama negara Eropa yang meminta jatah pasokan gas dari Azerbaijan. Aliyev mengatakan, bahwa permintaan akan sumber daya energi dari Azerbaijan tumbuh dari Eropa dan negaranya melakukan segalanya untuk memenuhi peningkatan permintaan.
"Kami saat ini bekerja sama dengan Komisi Eropa dalam masalah ini," katanya.
Baca Juga
Guna memenuhi lonjakan permintaan yang datang dari Eropa, Azerbaijan berencana untuk menggandakan kapasitas Pipa Gas Alam Trans-Anatolia, yang saat ini memasok 16,2 miliar meter kubik (bcm) per tahun ke Turki dan Eropa selatan, dalam empat hingga lima tahun.
Negara itu juga berencana untuk meningkatkan ekspor gas pada tahun 2022 menjadi 24 bcm dari 22 bcm tahun lalu dan untuk mengirim 10 bcm ke Eropa. Pejabat Azeri telah membuat rencana untuk meningkatkan produksi gas menjadi 50 bcm per tahun pada tahun 2026.
Di sisi lain Rusia telah mengurangi pasokan gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 minggu ini, karena keterlambatan pemeliharaan, dan Moskow mengatakan lebih banyak penundaan dalam perbaikan dapat menyebabkan penangguhan untuk semua aliran.
(akr)
tulis komentar anda