Harga Minyak Ambrol 9% dalam Sepekan, Minggu Depan Gimana?
Minggu, 19 Juni 2022 - 22:32 WIB
Para produsen dari negara-negara pengekspor minyak bumi atau OPEC dan sekutunya juga diharapkan dapat menggenjot produksi untuk mengisi defisit pasokan yang telah terjadi sejak pandemi.
Seperti diketahui, bank sentral AS atau The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps pada pekan ini, tertinggi sejak lebih dari seperempat abad.
Fed funds rate (FFR) yang tinggi membuat permintaan dolar semakin meningkat. Hal itu membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang non-USD.
Di tengah kondisi tersebut, Rusia terus mencoba memasarkan minyaknya kendati masih terjerat sanksi negara-negara barat. Hal tersebut membuat harga minyak diprediksi bergerak fluktuatif pada pekan depan.
"Penurunan tak akan berlanjut, kecuali jika ekonomi mengalami kehancuran total. Justru saat ini seharusnya menjadi peluang untuk membuat posisi bullish kembali dalam jangka panjang," kata analis di Price Futures Group Chicago Phil Flynn.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda