Pendapatan Petani di Jepang dengan Petani di Indonesia, Antara Bumi dan Langit
Senin, 20 Juni 2022 - 15:52 WIB
Petani Indonesia sampai saat ini justru masih direpresentasikan sebagai profesi untuk orang yang kurang mampu. Meskipun beberapa bantuan dari pemerintah telah diberikan, seperti traktor untuk kelompok tani dan subsidi pupuk. Kurangnya tenaga ahli dalam pertanian menjadi masalah di Indonesia.
Kebanyakan pertanian di Indonesia dipegang oleh petani tradisional yang kurang mengetahui tentang teknik dan teknologi pertanian.
Pendapatan rata rata untuk rumah tangga sektor pertanian di Jepang mencapai 5,48 juta yen (sekitar Rp 600 juta) per musim panen. Sementara untuk pendapatan rata rata lahan per rumah tangga petani Indonesia per musim tanam adalah Rp49 juta per hektare atau sekitar Rp1,25 juta per bulan.
Sementara untuk produktivitas gabah kering giling Jepang mencapai 4,3 ton per hektar yang dipatok dengan harga 270 yen atau sekitar Rp 30.000 per kg GKG, Untuk Indonesia sendiri memiliki kuantitas produktivitas yang lebih tinggi yaitu mencapai 5,2 ton per hektar sedangkan untuk harganya sendiri hanya dipatok Rp. 5000 per kg GKG.
Semua hal di atas berpengaruh pada pendapatan yang bisa dihasilkan oleh petani Jepang dan Indonesia. Sebenarnya sektor pertanian di Indonesia saat ini sudah cukup baik dengan beberapa hasil taninya yang bisa terjual ke luar negeri seperti kopi dan kakao. Namun untuk pendapatan petani Indonesia masih kalah oleh Jepang.
Kebanyakan pertanian di Indonesia dipegang oleh petani tradisional yang kurang mengetahui tentang teknik dan teknologi pertanian.
Pendapatan rata rata untuk rumah tangga sektor pertanian di Jepang mencapai 5,48 juta yen (sekitar Rp 600 juta) per musim panen. Sementara untuk pendapatan rata rata lahan per rumah tangga petani Indonesia per musim tanam adalah Rp49 juta per hektare atau sekitar Rp1,25 juta per bulan.
Sementara untuk produktivitas gabah kering giling Jepang mencapai 4,3 ton per hektar yang dipatok dengan harga 270 yen atau sekitar Rp 30.000 per kg GKG, Untuk Indonesia sendiri memiliki kuantitas produktivitas yang lebih tinggi yaitu mencapai 5,2 ton per hektar sedangkan untuk harganya sendiri hanya dipatok Rp. 5000 per kg GKG.
Semua hal di atas berpengaruh pada pendapatan yang bisa dihasilkan oleh petani Jepang dan Indonesia. Sebenarnya sektor pertanian di Indonesia saat ini sudah cukup baik dengan beberapa hasil taninya yang bisa terjual ke luar negeri seperti kopi dan kakao. Namun untuk pendapatan petani Indonesia masih kalah oleh Jepang.
(bim)
tulis komentar anda