Penelitian: Ekosistem Grab Ciptakan Ekonomi Baru di Dalam dan Luar Platform
Kamis, 25 Juni 2020 - 14:41 WIB
Pada saat bersamaan, platform Grab mampu memberikan kestabilan pendapatan bagi gig worker yang menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya. Studi ini mengungkapkan bahwa 65% dari mitra pengemudi GrabBike dan 73% dari mitra
pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.
Berdasarkan pengukuran dari skala 10 poin untuk enam dimensi kesejahteraan, yakni sosial, psikologis, ekonomi, lingkungan, spiritual, dan fisik, mitra Grab di seluruh layanan secara umum menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup sebesar 13% setelah bergabung dengan Grab. Lebih spesifik, mitra pengemudi GrabBike melaporkan peningkatan paling tinggi pada kualitas hidupnya sebesar 21%, dari skala 6,3 ke 7,6. Sedangkan mitra merchant GrabFood melaporkan nilai kualitas hidup paling tinggi setelah bergabung dengan Grab yakni 8,0.
Mitra Grab melaporkan perbaikan kualitas hidup pada keenam dimensi yang diukur. Kesejahteraan sosial menjadi dimensi yang meningkat paling signifikan, berbanding terbalik dengan persepsi umum bahwa gig worker merupakan pekerja yang tidak sejahtera. Mitra Grab yang disurvei mengatakan bahwa mereka menghargai dan merasa senang dengan adanya komunitas antar mitra Grab yang saling mendukung satu sama lain di saat membutuhkan.
Survei ini juga menunjukkan bahwa dengan menjadi bagian dari ekosistem Grab juga meningkatkan akses mitra kepada layanan jasa keuangan. Sebesar 18% dari mitra pengemudi GrabBike dan 12% dari mitra pengemudi GrabCar membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.
Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. Sebanyak 75% mitra pengemudi GrabBike dan 69% mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp890.000 hingga Rp1,4 juta.
Sebagai tambahan, 46% dari mitra pengemudi GrabBike, 34% mitra pengemudi GrabCar, dan 50% mitra merchant GrabFood mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.
Sebagai catatan, studi ini dilakukan di Januari 2020, sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Pandemi ini tentunya berdampak bagi banyak pekerja dan perekonomian secara makro, dan CSIS-Tenggara Strategics percaya bahwa temuan dari laporan ini menjelaskan bahwa gig economy yang didukung platform digital seperti Grab akan memiliki peranan penting dalam menopang pemulihan ekonomi di Indonesia pasca Covid-19.
"Saat Indonesia mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca COVID-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi," jelas Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno.
Dia menambahkan, kesiapan secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Grab dapat membantu bisnis beradaptasi dengan beralih secara online menuju layanan seperti GrabFood dan GrabKios. Pihaknya juga melihat Grab merespons peningkatan permintaan pengiriman untuk meluncurkan layanan baru seperti GrabMart dan GrabAssistant, yang dapat membantu menciptakan lebih banyak peluang penghasilan bagi mitra pengemudi.
pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.
Berdasarkan pengukuran dari skala 10 poin untuk enam dimensi kesejahteraan, yakni sosial, psikologis, ekonomi, lingkungan, spiritual, dan fisik, mitra Grab di seluruh layanan secara umum menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup sebesar 13% setelah bergabung dengan Grab. Lebih spesifik, mitra pengemudi GrabBike melaporkan peningkatan paling tinggi pada kualitas hidupnya sebesar 21%, dari skala 6,3 ke 7,6. Sedangkan mitra merchant GrabFood melaporkan nilai kualitas hidup paling tinggi setelah bergabung dengan Grab yakni 8,0.
Mitra Grab melaporkan perbaikan kualitas hidup pada keenam dimensi yang diukur. Kesejahteraan sosial menjadi dimensi yang meningkat paling signifikan, berbanding terbalik dengan persepsi umum bahwa gig worker merupakan pekerja yang tidak sejahtera. Mitra Grab yang disurvei mengatakan bahwa mereka menghargai dan merasa senang dengan adanya komunitas antar mitra Grab yang saling mendukung satu sama lain di saat membutuhkan.
Survei ini juga menunjukkan bahwa dengan menjadi bagian dari ekosistem Grab juga meningkatkan akses mitra kepada layanan jasa keuangan. Sebesar 18% dari mitra pengemudi GrabBike dan 12% dari mitra pengemudi GrabCar membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.
Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. Sebanyak 75% mitra pengemudi GrabBike dan 69% mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp890.000 hingga Rp1,4 juta.
Sebagai tambahan, 46% dari mitra pengemudi GrabBike, 34% mitra pengemudi GrabCar, dan 50% mitra merchant GrabFood mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.
Sebagai catatan, studi ini dilakukan di Januari 2020, sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Pandemi ini tentunya berdampak bagi banyak pekerja dan perekonomian secara makro, dan CSIS-Tenggara Strategics percaya bahwa temuan dari laporan ini menjelaskan bahwa gig economy yang didukung platform digital seperti Grab akan memiliki peranan penting dalam menopang pemulihan ekonomi di Indonesia pasca Covid-19.
"Saat Indonesia mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca COVID-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi," jelas Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno.
Dia menambahkan, kesiapan secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Grab dapat membantu bisnis beradaptasi dengan beralih secara online menuju layanan seperti GrabFood dan GrabKios. Pihaknya juga melihat Grab merespons peningkatan permintaan pengiriman untuk meluncurkan layanan baru seperti GrabMart dan GrabAssistant, yang dapat membantu menciptakan lebih banyak peluang penghasilan bagi mitra pengemudi.
tulis komentar anda