Penelitian: Ekosistem Grab Ciptakan Ekonomi Baru di Dalam dan Luar Platform
Kamis, 25 Juni 2020 - 14:41 WIB
Studi ini mengungkapkan bahwa kontribusi mitra merchant GrabFood terhadap perekonomian Indonesia melonjak sebesar 79% ke Rp37,3 triliun di 2019 dari Rp20,8 triliun di 2018 yang membuatnya sebagai kontributor ekonomi terbesar sejak tahun lalu.
Seiring itu, kontribusi mitra pengemudi GrabBike tumbuh 67% ke Rp26,2 triliun dari Rp15,6 triliun; kontribusi mitra GrabCar tumbuh 11% ke Rp10,8 triliun dari Rp9,7 triliun; dan kontribusi mitra GrabKios meningkat sebesar 17% ke Rp3,1 triliun dari Rp2,7 triliun.
Penelitian ini menemukan bahwa mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios melihat adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35% dan 17% setelah bergabung dengan Grab. Platform GrabFood yang memiliki basis armada pengantaran dan pelanggan yang luas telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Sebanyak 12% dari mitra merchant GrabFood mengatakan mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka, sedangkan 16% mengatakan mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood, mitra pengemudi GrabBike melihat adanya kesempatan pendapatan yang lebih tinggi dari besarnya permintaan layanan pengantaran makanan. Rata-rata 37% perjalanan (trip) mitra pengemudi GrabBike merupakan layanan pengantaran GrabFood.
Survei ini menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan bulanan mitra pengemudi GrabBike tumbuh sebesar 124% dari Rp2,1 juta ke Rp4,6 juta setelah bergabung dengan Grab. Sebagai perbandingan, rata-rata upah minimum secara nasional di tahun 2019 berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja adalah Rp2,5 juta per bulan.
Studi ini lebih lanjut menemukan bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab, juga memampukan mereka menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27% mitra merchant GrabFood
menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Mitra merchant GrabFood rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada tahun 2019 saja. Sedangkan, 6% dari agen GrabKios merekrut pegawai baru sejak bergabung dengan Grab dan secara rata-rata menambah dua tambahan pegawai untuk dapat melayani permintaan konsumen yang meningkat.
Fleksibilitas bagi gig worker juga berarti bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit. Studi ini menemukan bahwa di tahun 2019, 31% dari mitra pengemudi GrabBike dan 26% dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab. Agen Grabkios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.
(Baca Juga: Pekerja Informal Terancam Dampak Corona, Penyaluran BLT Harus Segera)
Seiring itu, kontribusi mitra pengemudi GrabBike tumbuh 67% ke Rp26,2 triliun dari Rp15,6 triliun; kontribusi mitra GrabCar tumbuh 11% ke Rp10,8 triliun dari Rp9,7 triliun; dan kontribusi mitra GrabKios meningkat sebesar 17% ke Rp3,1 triliun dari Rp2,7 triliun.
Penelitian ini menemukan bahwa mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios melihat adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35% dan 17% setelah bergabung dengan Grab. Platform GrabFood yang memiliki basis armada pengantaran dan pelanggan yang luas telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Sebanyak 12% dari mitra merchant GrabFood mengatakan mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka, sedangkan 16% mengatakan mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood, mitra pengemudi GrabBike melihat adanya kesempatan pendapatan yang lebih tinggi dari besarnya permintaan layanan pengantaran makanan. Rata-rata 37% perjalanan (trip) mitra pengemudi GrabBike merupakan layanan pengantaran GrabFood.
Survei ini menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan bulanan mitra pengemudi GrabBike tumbuh sebesar 124% dari Rp2,1 juta ke Rp4,6 juta setelah bergabung dengan Grab. Sebagai perbandingan, rata-rata upah minimum secara nasional di tahun 2019 berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja adalah Rp2,5 juta per bulan.
Studi ini lebih lanjut menemukan bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab, juga memampukan mereka menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27% mitra merchant GrabFood
menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Mitra merchant GrabFood rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada tahun 2019 saja. Sedangkan, 6% dari agen GrabKios merekrut pegawai baru sejak bergabung dengan Grab dan secara rata-rata menambah dua tambahan pegawai untuk dapat melayani permintaan konsumen yang meningkat.
Fleksibilitas bagi gig worker juga berarti bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit. Studi ini menemukan bahwa di tahun 2019, 31% dari mitra pengemudi GrabBike dan 26% dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab. Agen Grabkios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.
(Baca Juga: Pekerja Informal Terancam Dampak Corona, Penyaluran BLT Harus Segera)
tulis komentar anda