Transaksi Keuangan Kian Mudah di Era Digital, Ketahui Fakta dan Risikonya
Kamis, 30 Juni 2022 - 16:22 WIB
Dari segi jumlah pengguna, menurut dailysocial.id sebanyak 58,8% menggunakan OVO, 58,4% dengan GoPay, 56,4% memakai ShopeePay, 55,7% menggunakan Dana, dan 18,4% menggunakan LinkAja.
Sementara itu, berdasarkan survei Ipsos Indonesia Februari 2020, sebanyak 68% pengguna aplikasi biasanya memerhatikan segi kenyamanan dalam bertransaksi digital. Selain itu 23% responden mengaku karena adanya promo, dan 9% lainnya baru memperhatikan segi keamanan.
Meski saat ini menjadi hal umum untuk menggunakan transaksi digital, masyarakat diminta jangan melupakan aspek keamanannya.
“Seperti memilih jenis aplikasi yang diunduh, memperhatikan kerahasiaan password, hingga tidak memberikan kode One Time Password (OTP) secara sembarangan,” urainya.
Berbagai kemudahan dari transaksi digital memang membantu kehidupan sehari-hari, namun ada dampak lainnya seperti menjadi konsumtif, rentan terhadap kejahatan siber, serta menimbulkan hutang dengan kemudahan menggunakan Paylater.
Untuk itu, meskipun segala sesuatunya menjadi lebih mudah di era digital saat ini, masyarakat tetap perlu bijak saat menggunakan teknologi.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pengerapan menyampaikan, masifnya penggunaan internet di Indonesia menimbulkan risiko penipuan daring, hoaks, perundungan siber, dan hal negatif lainnya.
“Oleh karena itu, peningkatan ini perlu diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan produk digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” katanya.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi.
Sementara itu, berdasarkan survei Ipsos Indonesia Februari 2020, sebanyak 68% pengguna aplikasi biasanya memerhatikan segi kenyamanan dalam bertransaksi digital. Selain itu 23% responden mengaku karena adanya promo, dan 9% lainnya baru memperhatikan segi keamanan.
Meski saat ini menjadi hal umum untuk menggunakan transaksi digital, masyarakat diminta jangan melupakan aspek keamanannya.
“Seperti memilih jenis aplikasi yang diunduh, memperhatikan kerahasiaan password, hingga tidak memberikan kode One Time Password (OTP) secara sembarangan,” urainya.
Berbagai kemudahan dari transaksi digital memang membantu kehidupan sehari-hari, namun ada dampak lainnya seperti menjadi konsumtif, rentan terhadap kejahatan siber, serta menimbulkan hutang dengan kemudahan menggunakan Paylater.
Untuk itu, meskipun segala sesuatunya menjadi lebih mudah di era digital saat ini, masyarakat tetap perlu bijak saat menggunakan teknologi.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pengerapan menyampaikan, masifnya penggunaan internet di Indonesia menimbulkan risiko penipuan daring, hoaks, perundungan siber, dan hal negatif lainnya.
“Oleh karena itu, peningkatan ini perlu diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan produk digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” katanya.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi.
tulis komentar anda