Kurangi Penggunaan Dolar AS, Rusia Terima Pembayaran Minyak dengan Dirham
Rabu, 20 Juli 2022 - 04:22 WIB
Uni Emirat Arab, yang berusaha mempertahankan apa yang dikatakannya sebagai posisi netral, belum menjatuhkan sanksi sejauh ini pada Moskow. Lalu pembayaran itu dapat menambah frustrasi beberapa orang di Barat, yang secara pribadi mengatakan posisi UEA tidak dapat dipertahankan dan mengatakannya berpihak pada Rusia.
Perusahaan perdagangan yang digunakan oleh Rosneft telah mulai meminta pembayaran setara dolar dalam Dirham mulai bulan ini, kata sumber itu. Sementara, Rosneft, Coral Energy dan Everest Energy tidak menanggapi email Reuters terkait permintaan untuk komentar.
Rusia ingin meningkatkan penggunaan mata uang non-Barat saat melakukan perdagangan dengan negara-negara seperti India, kata menteri luar negerinya Sergi Lavrov pada April.
Menteri keuangan negara itu pada bulan lalu juga mengatakan, Moskow mungkin mulai membeli mata uang negara-negara "ramah", menggunakan kepemilikan tersebut untuk mempengaruhi nilai tukar dolar dan euro sebagai cara untuk melawan kenaikan tajam dalam rouble.
Pertukaran mata uang Moskow sedang bersiap untuk meluncurkan perdagangan dalam Som Uzbek dan dirham. Dubai, sebagai pusat keuangan dan bisnis di Teluk, telah muncul sebagai tempat perlindungan bagi kekayaan Rusia.
India, juga mempertahankan posisi netral ditambah mereka mengakui perlindungan asuransi oleh perusahaan-perusahaan Rusia dan telah menawarkan klasifikasi kepada kapal-kapal yang dikelola oleh anak perusahaan yang berbasis di Dubai dari grup pelayaran top Moskow untuk memungkinkan perdagangan.
Bank sentral India pekan lalu memperkenalkan mekanisme baru untuk penyelesaian perdagangan internasional dalam Rupee, yang dilihat banyak ahli sebagai cara untuk mempromosikan perdagangan dengan negara-negara yang berada di bawah sanksi Barat, seperti Rusia dan Iran.
Perusahaan perdagangan yang digunakan oleh Rosneft telah mulai meminta pembayaran setara dolar dalam Dirham mulai bulan ini, kata sumber itu. Sementara, Rosneft, Coral Energy dan Everest Energy tidak menanggapi email Reuters terkait permintaan untuk komentar.
Rusia ingin meningkatkan penggunaan mata uang non-Barat saat melakukan perdagangan dengan negara-negara seperti India, kata menteri luar negerinya Sergi Lavrov pada April.
Menteri keuangan negara itu pada bulan lalu juga mengatakan, Moskow mungkin mulai membeli mata uang negara-negara "ramah", menggunakan kepemilikan tersebut untuk mempengaruhi nilai tukar dolar dan euro sebagai cara untuk melawan kenaikan tajam dalam rouble.
Pertukaran mata uang Moskow sedang bersiap untuk meluncurkan perdagangan dalam Som Uzbek dan dirham. Dubai, sebagai pusat keuangan dan bisnis di Teluk, telah muncul sebagai tempat perlindungan bagi kekayaan Rusia.
India, juga mempertahankan posisi netral ditambah mereka mengakui perlindungan asuransi oleh perusahaan-perusahaan Rusia dan telah menawarkan klasifikasi kepada kapal-kapal yang dikelola oleh anak perusahaan yang berbasis di Dubai dari grup pelayaran top Moskow untuk memungkinkan perdagangan.
Bank sentral India pekan lalu memperkenalkan mekanisme baru untuk penyelesaian perdagangan internasional dalam Rupee, yang dilihat banyak ahli sebagai cara untuk mempromosikan perdagangan dengan negara-negara yang berada di bawah sanksi Barat, seperti Rusia dan Iran.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda