New Normal, Kebutuhan Alat Olah Raga Baru Meningkat
Sabtu, 27 Juni 2020 - 12:09 WIB
Khusus untuk pencariannya, sepeda gunung dengan merek Polygon sebesar 80%, lalu produk sepeda lipat dengan merek Exotic, Pacific, dan United sebesar 60%, serta juga item aksesoris sepeda seperti kacamata, helm sepeda MTB, dan tempat minum 20%
“Aksesoris sepeda juga paling banyak dicari seperti kacamata, helm, dan tempat minum. Jumlahnya sekitar 15 sampai 20%,”tambahnya.
?Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo memprediksi, wabah korona bisa menjadi momentum kenaikan pasar peralatan olahraga seperti sepeda setelah sebelumnya sempat menurun pada tiga tahun belakangan. (Lihat videonya: Resepsi Pernikahan ala Drive Thru, Alternatif di Tengah Pandemi)
“Saat ini bisa dikatakan sebagai tahun bangkitnya kembali industri sepeda. Masa pandemi ini penjualan sepeda sangat signifikan dibandingkan penjualan normal,” ungkap Eko.
Penjualan produk sepeda selama pandemi Covid-19 sudah melewati siklus tertinggi seperti saat waktu di musim Lebaran atau liburan sekolah. “Biasanya peningkatan itu 2—2,5 kali. Nah, kalau sekarang ini sudah 3—4 kali lipat penjualan. Luar biasa tinggi atensi masyarakat dan yang tidak kami duga ternyata masih ada buying power untuk bisa membeli sepeda,” jelas Eko.
Sepeda lipat dan sepeda gunung atau MTB jadi jenis produk yang paling laris manis dari segi penjualan. “Sepeda lipat masih mendominasi pasaran sepeda secara umum dengan porsi 60%-70 %,” tambahnya. (Aprilia S Andyna)
“Aksesoris sepeda juga paling banyak dicari seperti kacamata, helm, dan tempat minum. Jumlahnya sekitar 15 sampai 20%,”tambahnya.
?Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo memprediksi, wabah korona bisa menjadi momentum kenaikan pasar peralatan olahraga seperti sepeda setelah sebelumnya sempat menurun pada tiga tahun belakangan. (Lihat videonya: Resepsi Pernikahan ala Drive Thru, Alternatif di Tengah Pandemi)
“Saat ini bisa dikatakan sebagai tahun bangkitnya kembali industri sepeda. Masa pandemi ini penjualan sepeda sangat signifikan dibandingkan penjualan normal,” ungkap Eko.
Penjualan produk sepeda selama pandemi Covid-19 sudah melewati siklus tertinggi seperti saat waktu di musim Lebaran atau liburan sekolah. “Biasanya peningkatan itu 2—2,5 kali. Nah, kalau sekarang ini sudah 3—4 kali lipat penjualan. Luar biasa tinggi atensi masyarakat dan yang tidak kami duga ternyata masih ada buying power untuk bisa membeli sepeda,” jelas Eko.
Sepeda lipat dan sepeda gunung atau MTB jadi jenis produk yang paling laris manis dari segi penjualan. “Sepeda lipat masih mendominasi pasaran sepeda secara umum dengan porsi 60%-70 %,” tambahnya. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
tulis komentar anda