Semester I 2022, Progres Pengembangan Layanan MEPS SPJM Capai 64 Persen
Rabu, 27 Juli 2022 - 18:03 WIB
MAKASSAR - PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pada Semester I 2022 membukukan performa positif pada Semester I Tahun 2022 ini.
Salah satunya dari realisasi value creation pengembangan layanan Marine, Equipment and Port Services atau MEPS yang telah mencapai 64 persen dari target yang ditetapkan tahun ini.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi, pada hari pertama Pelindo Forum pada sesi 'Talkshow Direktur Utama Subholding' yang digelar di Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Kampus 1, Bogor, Jawa Barat, yaitu tanggal 21 sampai 23 Juli 2022.
Prasetyadi mengatakan pengembangan layanan MEPS baru yang dilakukan pihaknya untuk melengkapi penawaran maritim dan nilai tambah kepada pelanggan utama.
Menurut dia, ada tujuh pencapaian atau progress yang telah dilakukan pihaknya selama Semester I tahun ini. Mulai dari pencapaian value creation dari layanan docking, pelayanan shore connection di Tanjung Priok, maintenance peralatan terminal tractor di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan.
Selanjutnya, barging atau tongkang dari Wilmar ke Pelabuhan Tanjung Perak, jasa modifikasi terhadap crane yang direlokasi dari Jakarta International Container Terminal (JICT) ke Makassar New Port (MNP), pengelolaan limbah di lingkungan pelabuhan di PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), dan proyek pengerukan kolam di Bagendang, Sampit, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, pencapaian atau progress pengoperasian MEPS di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atau Terminal Khusus (Tersus) untuk memperluas pangsa pasar SPJM di luar pelabuhan Pelindo telah mencapai realisasi value creation sebesar 273 persen dengan progress pelaksanaan mencapai 85 persen.
“Adapun progress yang telah kami capai yaitu value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Kideco (Tanah Grogot), value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Bayan Resource (Lubuk Tutung) atau Kaltim Prima Coal (KPC), value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Tilamuta, Gorontalo dan value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau,” sebut Prasetyadi.
Salah satunya dari realisasi value creation pengembangan layanan Marine, Equipment and Port Services atau MEPS yang telah mencapai 64 persen dari target yang ditetapkan tahun ini.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi, pada hari pertama Pelindo Forum pada sesi 'Talkshow Direktur Utama Subholding' yang digelar di Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Kampus 1, Bogor, Jawa Barat, yaitu tanggal 21 sampai 23 Juli 2022.
Prasetyadi mengatakan pengembangan layanan MEPS baru yang dilakukan pihaknya untuk melengkapi penawaran maritim dan nilai tambah kepada pelanggan utama.
Menurut dia, ada tujuh pencapaian atau progress yang telah dilakukan pihaknya selama Semester I tahun ini. Mulai dari pencapaian value creation dari layanan docking, pelayanan shore connection di Tanjung Priok, maintenance peralatan terminal tractor di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan.
Selanjutnya, barging atau tongkang dari Wilmar ke Pelabuhan Tanjung Perak, jasa modifikasi terhadap crane yang direlokasi dari Jakarta International Container Terminal (JICT) ke Makassar New Port (MNP), pengelolaan limbah di lingkungan pelabuhan di PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), dan proyek pengerukan kolam di Bagendang, Sampit, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, pencapaian atau progress pengoperasian MEPS di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atau Terminal Khusus (Tersus) untuk memperluas pangsa pasar SPJM di luar pelabuhan Pelindo telah mencapai realisasi value creation sebesar 273 persen dengan progress pelaksanaan mencapai 85 persen.
“Adapun progress yang telah kami capai yaitu value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Kideco (Tanah Grogot), value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Bayan Resource (Lubuk Tutung) atau Kaltim Prima Coal (KPC), value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Tilamuta, Gorontalo dan value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau,” sebut Prasetyadi.
tulis komentar anda