Menparekraf Ajak Investor Tanamkan Modal di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata
Jum'at, 29 Juli 2022 - 23:29 WIB
Peluang tersebut, kata Menparekraf Sandiaga, juga terlihat ketika pada Mei 2022 World Economic Forum merilis daftar Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022 di mana Indonesia berada di peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan pada 2019.
“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga, ini membuka kesempatan untuk berinvestasi,” katanya.
Menparekraf menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan, dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.
“Diharapkan melalui forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada proyek pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata,” paparnya.
Acara "Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" terselenggara atas kolaborasi antara Kemenparekraf, Kementerian Investasi/BKPM, Artotel Group, dan Himpunan Anak Media (HAM). Dalam forum tersebut, hadir sebanyak 97 undangan investor dalam negeri.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung mengungkapkan, forum ini bertujuan mendorong percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.
"Melalui forum ini diharapkan dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan proyek pariwisata,” tuturnya.
“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga, ini membuka kesempatan untuk berinvestasi,” katanya.
Menparekraf menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan, dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.
“Diharapkan melalui forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada proyek pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata,” paparnya.
Acara "Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" terselenggara atas kolaborasi antara Kemenparekraf, Kementerian Investasi/BKPM, Artotel Group, dan Himpunan Anak Media (HAM). Dalam forum tersebut, hadir sebanyak 97 undangan investor dalam negeri.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung mengungkapkan, forum ini bertujuan mendorong percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.
"Melalui forum ini diharapkan dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan proyek pariwisata,” tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda