Kementan Gelar Job Fair Polbangtan Malang 2022
Minggu, 07 Agustus 2022 - 19:13 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan kualitas SDM pertanian. Untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong generasi muda memanfaatkan peluang tersebut, utamanya bagi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
Upaya Kementan tampak pada Job Fair Polbangtan Malang 2022 di Malang, Jatim pada Sabtu (6/8/2022) yang digelar oleh Polbangtan Malang. Dalam hal ini Polbangtan Malang bertindak selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Serices (YESS).
(Baca juga:Gubernur Khofifah Ajak Generasi Milenial Geluti Sektor Pertanian)
Job Fair Polbangtan Malang 2022 dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana didampingi Project Manager YESS Acep Hariri ini disambut antusias para alumni dan mahasiswa. Kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada generasi milenial agar segera mengambil peranan dalam pembangunan pertanian, setelah terbukti banyak pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.
“Itu adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, setelah ditunjang mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).
(Baca juga:Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian Berperan Bentuk Generasi Petani Milenial)
Mentan Syahrul meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui pendidikan vokasi, Kementan menghubungkan dengan usaha dan industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian membutuhkan SDM yang andal dan unggul. “Petani milenial harus siap menjadi pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif, profesional, berdaya saing dan tentunya mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, output dan tujuan pendidikan vokasi Kementan adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja didunia usaha industri pertanian.
Upaya Kementan tampak pada Job Fair Polbangtan Malang 2022 di Malang, Jatim pada Sabtu (6/8/2022) yang digelar oleh Polbangtan Malang. Dalam hal ini Polbangtan Malang bertindak selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Serices (YESS).
(Baca juga:Gubernur Khofifah Ajak Generasi Milenial Geluti Sektor Pertanian)
Job Fair Polbangtan Malang 2022 dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana didampingi Project Manager YESS Acep Hariri ini disambut antusias para alumni dan mahasiswa. Kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada generasi milenial agar segera mengambil peranan dalam pembangunan pertanian, setelah terbukti banyak pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.
“Itu adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, setelah ditunjang mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).
(Baca juga:Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian Berperan Bentuk Generasi Petani Milenial)
Mentan Syahrul meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui pendidikan vokasi, Kementan menghubungkan dengan usaha dan industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian membutuhkan SDM yang andal dan unggul. “Petani milenial harus siap menjadi pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif, profesional, berdaya saing dan tentunya mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, output dan tujuan pendidikan vokasi Kementan adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja didunia usaha industri pertanian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda