3 BUMN yang Kerja Sama dengan China, Nomor 3 Peroleh USD 15 miliar
Selasa, 09 Agustus 2022 - 19:58 WIB
"Kerjasama ini merupakan implementasi dari kemitraan strategis dalam meningkatkan produktivitas workshop manufaktur yang kami miliki sehingga dapat mendukung pengembangan bisnis baru AMKA" ungkap Nikolas Agung Direktur Utama AMKA.
Communications Construction Indonesia (CCCI) adalah perwakilan dari China Communications Construction Company Limited (CCCC), yang merupakan badan usaha milik negara Republik Rakyat China yang bergerak dalam bidang investasi, desain, konstruksi untuk infrastruktur.
Nikolas juga menegaskan bahwa AMK telah mulai mengimplementasikan industry 4.0 dari sektor manufaktur agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
2. PT Waskita Karya
Kerja sama juga terjalin di PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang telah menandatangani Master Agreement demi membentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Kerja sama ini melingkupi pengembangan infrastruktur transportasi dan industri lainnya. Misalnya seperti proyek tol Kayu Agung - Palembang - Betung, tol Ciawi - Sukabumi, Pipa Distribusi BBM Cikampek - Plumpang, Revetment Pelabuhan Benoa Bali, serta beberapa proyek infrastruktur lainnya.
Sinergi ini juga merupakan salah satu strategi perusahaan demi menciptakan pertumbuhan bisnis yang positif pasca vaksin Covid-19, tutur Destiawan Soewardjono Direktur Waskita Karya.
Karena perusahaan ini tengah mengatasi masalah hutang hingga akhir tahun 2020 lalu. BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur ini tercatat memiliki liabilitas mencapai Rp89,01 triliun.
Liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yaitu mencapai Rp48,24 triliun. Untuk itu, perusahaan tengah berupaya mendivestasi sejumlah ruas jalan tol.
Baca juga : RI Terperangkap Utang China Bangun Kereta Cepat? Luhut: Sini Tunjukin
Communications Construction Indonesia (CCCI) adalah perwakilan dari China Communications Construction Company Limited (CCCC), yang merupakan badan usaha milik negara Republik Rakyat China yang bergerak dalam bidang investasi, desain, konstruksi untuk infrastruktur.
Nikolas juga menegaskan bahwa AMK telah mulai mengimplementasikan industry 4.0 dari sektor manufaktur agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
2. PT Waskita Karya
Kerja sama juga terjalin di PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang telah menandatangani Master Agreement demi membentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Kerja sama ini melingkupi pengembangan infrastruktur transportasi dan industri lainnya. Misalnya seperti proyek tol Kayu Agung - Palembang - Betung, tol Ciawi - Sukabumi, Pipa Distribusi BBM Cikampek - Plumpang, Revetment Pelabuhan Benoa Bali, serta beberapa proyek infrastruktur lainnya.
Sinergi ini juga merupakan salah satu strategi perusahaan demi menciptakan pertumbuhan bisnis yang positif pasca vaksin Covid-19, tutur Destiawan Soewardjono Direktur Waskita Karya.
Karena perusahaan ini tengah mengatasi masalah hutang hingga akhir tahun 2020 lalu. BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur ini tercatat memiliki liabilitas mencapai Rp89,01 triliun.
Liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yaitu mencapai Rp48,24 triliun. Untuk itu, perusahaan tengah berupaya mendivestasi sejumlah ruas jalan tol.
Baca juga : RI Terperangkap Utang China Bangun Kereta Cepat? Luhut: Sini Tunjukin
tulis komentar anda