Pimpin Misi Dagang ke India, Mendag Zulhas Raih Potensi Ekspor Indonesia Rp46,9 Triliun
Selasa, 23 Agustus 2022 - 11:25 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas memimpin delegasi misi dagang Indonesia ke New Delhi, India dan berhasil membukukan potensi ekspor senilai USD3,2 miliar.
Dalam kegiatan misi dagang yang berlangsung Senin (22/8), Mendag Zulhas membawa 10 pelaku usaha dan eksportir Indonesia serta asosiasi.
"Delegasi misi dagang Indonesia ke India berhasil membukukan potensi ekspor senilai USD3,2 miliar atau sekitar Rp46,98 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).
Dia melanjutkan, potensi ekspor tersebut diperoleh dari penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara.
Mendag menjelaskan, penandatanganan sebanyak 22 MoU pada misi dagang tersebut meliputi produk-produk minyak kelapa sawit (CPO), olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, serta bubur kertas dan kertas dengan nilai total mencapai USD3,2 miliar.
"Khusus produk kelapa sawit total komitmen yang menjadi kesepakatan sebanyak 2,6 juta ton atau senilai USD3,16 miliar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan, India dipilih sebagai kunjungan pertama ke luar negeri karena merupakan mitra dagang strategis Indonesia.
"Kedua negara memiliki hubungan sejarah yang panjang dan erat, sesama negara G20 dan ekonominya saling mengisi karena kita saling membutuhkan satu sama lain,” tuturnya.
Dalam kegiatan misi dagang yang berlangsung Senin (22/8), Mendag Zulhas membawa 10 pelaku usaha dan eksportir Indonesia serta asosiasi.
"Delegasi misi dagang Indonesia ke India berhasil membukukan potensi ekspor senilai USD3,2 miliar atau sekitar Rp46,98 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).
Dia melanjutkan, potensi ekspor tersebut diperoleh dari penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara.
Mendag menjelaskan, penandatanganan sebanyak 22 MoU pada misi dagang tersebut meliputi produk-produk minyak kelapa sawit (CPO), olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, serta bubur kertas dan kertas dengan nilai total mencapai USD3,2 miliar.
"Khusus produk kelapa sawit total komitmen yang menjadi kesepakatan sebanyak 2,6 juta ton atau senilai USD3,16 miliar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan, India dipilih sebagai kunjungan pertama ke luar negeri karena merupakan mitra dagang strategis Indonesia.
"Kedua negara memiliki hubungan sejarah yang panjang dan erat, sesama negara G20 dan ekonominya saling mengisi karena kita saling membutuhkan satu sama lain,” tuturnya.
tulis komentar anda