Tambah Kuota BBM Subsidi, Sri Mulyani: Dari Mana Anggarannya? Suruh Ngutang?

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 10:56 WIB
Dia mengungkapkan, dengan asumsi ICP USD100 per barel dan kurs Rp14.450 per dolar saja, harga keekonomian Solar mencapai Rp13.950 per liter, jauh lebih tinggi dari harga jual di masyarakat yang sebesar Rp5.150 per liter.

Begitu pula dengan Pertalite yang harga keekonomiannya mencapai Rp14.450 per liter, tetapi harga jual di masyarakat hanya sebesar Rp7.650 per liter. Selisih inilah yang pada akhirnya ditanggung oleh pemerintah melalui subsidi dan kompensasi.

"Perbedaan Rp8.300 untuk solar dan Rp6.800 untuk Pertalite itu yang harus kami bayar ke Pertamina. Itulah yang disebut subsidi dan kompensasi," ucapnya.

Adapun terkait konsumsi BBM, berdasarkan prognosis konsumsi Pertalite hingga akhir tahun akan mencapai 28 juta kiloliter (KL), melampaui kuota yang ditetapkan tahun ini sebanyak 23,05 juta KL. Sementara konsumsi solar diperkirakan mencapai 17,2 juta KL hingga akhir tahun, padahal kuota yang ditetapkan untuk tahun ini hanya sebesar 14,91 juta KL.



"Jadi kalau ikuti tren (konsumsi) ini, bulan Oktober habis kuotanya (solar), bahkan kalau diikuti akhir September ini habis kuota untuk Pertalite," pungkasnya.
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More