Paparkan Keberhasilan RI Tangani Krisis Tak Terduga, Airlangga Juga Tegaskan Pentingnya Persatuan di ASEAN
Selasa, 30 Agustus 2022 - 09:18 WIB
JAKARTA - Masyarakat Indonesia tahun ini merayakan Hari Raya Idulfitri dan Hari Kemerdekaan dengan berpartisipasi dalam acara publik secara langsung untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 di awal 2020.
Tak dimungkiri, pandemi Covid-19 telah banyak mengubah cara hidup dan keseharian seluruh masyarakat. Pembatasan mobilitas masyarakat untuk menahan penyebaran pandemi Covid-19 juga telah sangat mempengaruhi berbagai aspek seperti disrupsi terhadap rantai pasok hingga penutupan pusat perbelanjaan, pabrik, dan banyak fasilitas umum.
Hal tersebut kemudian juga diikuti dengan peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan, demikian juga jatuhnya daya beli masyarakat.
Seluruh kondisi krisis yang terjadi merupakan sebuah unprecendented crisis, di mana hampir tidak terdapat peta jalan atau panduan yang tersedia dengan cukup untuk mengatasi pandemi dan krisis yang terjadi.
Namun demikian, krisis keuangan dan ekonomi yang pernah dihadapi sebelumnya telah memberikan pemahaman bahwa dalam keadaan sulit, pendekatan dilakukan secara fleksibel dengan semua kebijakan harus siap dengan kapasitas maksimal.
“Untuk memberi pemerintah ruang kebijakan manuver yang jauh lebih besar dalam menavigasi kesehatan dan tantangan ekonomi, kami mengintegrasikan kesehatan dan kebijakan ekonomi di bawah satu koordinasi Komite Panitia Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) pada bulan Juli 2020,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan Public Lecture di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Park Royal Collection Marina Bay, Singapura, Senin (29/8/2022).
Dengan diikuti penguatan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak, pemerintah melalui Komite PC-PEN kemudian merancang dan mengimplementasikan kebijakan Rem dan Gas untuk tetap menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan seluruh masyarakat.
Kebijakan tersebut pada akhirnya membuahkan hasil yang sangat baik, di mana terjadi penurunan kasus Covid-19 secara sangat signifikan dan kondisi perekonomian yang pada awalnya sempat terkontraksi juga kemudian mampu rebound dan mencatat pertumbuhan yang impresif.
Tak dimungkiri, pandemi Covid-19 telah banyak mengubah cara hidup dan keseharian seluruh masyarakat. Pembatasan mobilitas masyarakat untuk menahan penyebaran pandemi Covid-19 juga telah sangat mempengaruhi berbagai aspek seperti disrupsi terhadap rantai pasok hingga penutupan pusat perbelanjaan, pabrik, dan banyak fasilitas umum.
Hal tersebut kemudian juga diikuti dengan peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan, demikian juga jatuhnya daya beli masyarakat.
Seluruh kondisi krisis yang terjadi merupakan sebuah unprecendented crisis, di mana hampir tidak terdapat peta jalan atau panduan yang tersedia dengan cukup untuk mengatasi pandemi dan krisis yang terjadi.
Namun demikian, krisis keuangan dan ekonomi yang pernah dihadapi sebelumnya telah memberikan pemahaman bahwa dalam keadaan sulit, pendekatan dilakukan secara fleksibel dengan semua kebijakan harus siap dengan kapasitas maksimal.
“Untuk memberi pemerintah ruang kebijakan manuver yang jauh lebih besar dalam menavigasi kesehatan dan tantangan ekonomi, kami mengintegrasikan kesehatan dan kebijakan ekonomi di bawah satu koordinasi Komite Panitia Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) pada bulan Juli 2020,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan Public Lecture di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Park Royal Collection Marina Bay, Singapura, Senin (29/8/2022).
Dengan diikuti penguatan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak, pemerintah melalui Komite PC-PEN kemudian merancang dan mengimplementasikan kebijakan Rem dan Gas untuk tetap menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan seluruh masyarakat.
Kebijakan tersebut pada akhirnya membuahkan hasil yang sangat baik, di mana terjadi penurunan kasus Covid-19 secara sangat signifikan dan kondisi perekonomian yang pada awalnya sempat terkontraksi juga kemudian mampu rebound dan mencatat pertumbuhan yang impresif.
tulis komentar anda