Sambut Tren Bisnis Wisata dan Kuliner Usai Pandemi, Kampus Pacu Kewirausahaan

Kamis, 02 Juli 2020 - 15:05 WIB
Oleh karena itu, lanjut dia, Universitas Prasetiya Mulya melalui program S1 Hospitality Business melihat potensi bisnis jasa yang dapat mengakomodir kerinduan para pelancong terhadap kekayaan budaya maupun kearifan lokal sebuah destinasi wisata.

"Kurikulum S1 Hospitality Business terdiri dari 60% hospitality and Tourism serta 40% bisnis, jiwa kewirausahaan dan strategic thinking juga diolah, misalnya dalam mata kuliah Consumer Behavior," bebernya.

Selama pembelajaran, mahasiswa didorong untuk memiliki orientasi market yang kuat ketika terjun ke industri jasa. Semua ini dilakukan agar lulusan dapat menjadi Hospitality Inovator yang memberikan pembaruan dalam industri hospitality.

Ragam tugas mahasiswa melibatkan kolaborasi, baik dengan industri maupun pemerintah. Contohnya bersama RedDoorz, mahasiswa ditugaskan untuk menyusun bentuk servis bagi market disabilitas.

"Guna mengantisipasi dunia kerja, beragam workshop disiapkan, mulai dari service quality, table manner, sampai Bahasa Mandarin dan IELTS. Harapannya, mahasiswa lebih fleksibel dalam mengaplikasikan ilmu teori yang telah dipelajari di kelas terutama di industri yang tentang perubahan," paparnya.

Lebih lanjut, Agus juga menekankan perihal pentingnya strategi branding yang tepat agar bisnis perusahaan selalu sehat dan panjang umur. "Kami punya program S1 Branding yang mengajarkan cara menciptakan positioning yang tepat, mengkomunikasikan kepada target market dan menempatkan brand mereka sebagai top of mind dalam industri tersebut," tuturnya.

Bukan sekedar logo dan packaging, branding memiliki nilai yang jauh lebih besar dan berperan dalam mempermudah proses pengambilan keputusan konsumen. Sebelum mengembangkan brand, marketer harus terlebih dahulu memahami konsumen.

Itu sebabnya, pada tahun pertama mahasiswa akan digiring untuk terjun ke dalam pikiran konsumen melalui mata kuliah Consumer Behavior, Consumer Insight, Research dan Customer Journey.

"Dalam proses pembelajaran beberapa hal yang coba kami terus berikan atau intervensi kepada mahasiswa yaitu bagaimana deal dengan complexity lalu melakukan kolaborasi dengan yang lain. Juga, bagaimana menggunakan other party untuk create other value bersama-sama agar lebih baik dalam memberikan solusi bagi masyarakat," pungkasnya.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More