Harga Produk China Terkenal Murah, Begini Penjelasannya

Sabtu, 17 September 2022 - 22:45 WIB
Selain itu seluruh pekerja yang berada di naungan All-China Federation of Trade Unions atau ACFTU juga menjadi penyebabnya. Sebab, serikat yang dibuat pemerintah ini menetapkan aturan bahwa membentuk serikat kerja penuh persaingan adalah ilegal. Sehingga semua persaingan baik lokal maupun asing akan dimonopoli oleh ACFTU.

Bila ada para buruh yang protes akan aturan ini, maka akan dipecat bahkan disiksa. Karena itulah cukup banyak kasus bunuh diri di China. China bahkan tidak memberikan asuransi maupun kompensasi bagi para pekerjanya. Meskipun mereka memiliki aturan tentang kesejahteraan pekerja.

Aturan tentang kesejahteraan pekerja, hanya dijadikan formalitas dan tidak pernah diterapkan. Negara ini juga menjadi salah satu negara paling tercemar di dunia, mengingat banyaknya pabrik produksi dan minimnya kesadaran terhadap kepedulian lingkungan.



Kemudian bagi perusahaan asing yang hendak memasukkan produknya ke China, maka perusahaan tersebut harus memiliki beberapa pekerja asal China di dalam perusahaannya. Pekerja ini juga harus memiliki posisi penting dalam perusahaan tersebut.

Hal yang membuat barang China ini memiliki harga murah lainnya, dikarenakan adanya pajak penambahan nilai atau Value Added Tax (VAT). Sehingga setiap perusahaan yang berhasil mengekspor barang ke luar negeri, akan mendapatkan kembali pajak tersebut.

Kebanyakan perusahaan di China juga diwajibkan untuk membentuk mitra dengan negara ini. Di mana tujuannya adalah untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas, mengambil sebagian besar keuntungan, dan memiliki kendali nyata atas perusahaan. Itulah mengapa barang di China memiliki harga murah. Banyaknya yang dikorbankan tentu menjadi harga yang sepadan dengan keuntungan yang didapatnya.
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More