Investor Thailand Diajak Berinvestasi Hijau di Indonesia
Senin, 19 September 2022 - 18:02 WIB
JAKARTA - Transisi energi menuju energi baru dan berkelanjutan dengan memprioritaskan keamanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan adalah upaya yang perlu dilakukan untuk memastikan lingkungan hijau dan masa depan yang berkelanjutan serta mengelola isu perubahan iklim secara lebih efektif.
Demikian disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand di hadapan 42 orang pengusaha Thailand dari 19 perusahaan yang bergerak khususnya di sektor energi hijau pada kegiatan Forum Bisnis 2022 bertemakan Green Investment Opportunity In Indonesia pada 16 September 2022, di Bangkok, Thailand.
Duta Besar Rachmat Budiman menyampaikan bahwa saat ini, Indonesia membuka kesempatan besar bagi pengusaha asing, khususnya pengusaha Thailand untuk berinvestasi hijau di Indonesia. Investasi hijau adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan inklusivitas sosial.
"Kemajuan pembangunan beberapa sektor ekonomi hijau, termasuk sektor energi hijau, dan kemudahan untuk berinvestasi hijau di Indonesia perlu dimanfaatkan investor Thailand untuk memperluas usaha hijaunya di kawasan Asia, sejalan dengan model pertumbuhan ekonomi hijau, Bio, Circular and Green (BCG) Economy yang tengah dikedepankan Pemerintah Thailand sebagai upaya pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan pasca-Covid," demikian disampaikan Duta Besar Rachmat Budiman, yang juga adalah Wakil Tetap RI untuk United Nations - Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) melalui keterangan resmi, di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Deputi Sekretaris Jenderal Badan Penanaman Modal (Board of Investment) Thailand, Chanin Khaochan, dalam sambutannya juga mengakui potensi Indonesia sebagai mitra bisnis bagi Thailand di kawasan Asia.
Chanin Khaochan mengatakan bahwa Thailand mengadopsi model pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan di Thailand dengan potensi peningkatan nilai ekonomi dari USD 133 miliar (21% dari PDB) menjadi USD 145 miliar (24% dari PDB) dalam lima tahun dan menciptakan 16,5 juta lapangan kerja. Thailand berada di posisi yang tepat untuk menjadi tujuan investasi global bagi BCG, yang didukung oleh sektor pertanian, sumber daya alam, bioteknologi, sektor jasa, dan dukungan nyata dari Pemerintah Thailand.
Kerangka kerja BCG didukung oleh insentif pemerintah, termasuk dalam upaya mempromosikan investasi baik inbound maupun outbound investment. Hal ini yang dapat ditawarkan kepada Indonesia untuk memanfaatkan kebijakan ekonomi Thailand yang memprioritaskan ekonomi BCG.
Forum ini menghadirkan secara virtual Direktur Promosi Asia Timur, Asia Selatan dan Afrika pada Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Cahyo Purnomo dan Analis Potensi Investasi pada Jakarta Investment Center atau Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Leuserina Siagian. Cahyo Purnomo menyampaikan green and low carbon economy merupakan salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia dalam mewujudkan komitmen Indonesia pada sektor energi untuk 2050 Net Zero Emissions.
Demikian disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand di hadapan 42 orang pengusaha Thailand dari 19 perusahaan yang bergerak khususnya di sektor energi hijau pada kegiatan Forum Bisnis 2022 bertemakan Green Investment Opportunity In Indonesia pada 16 September 2022, di Bangkok, Thailand.
Duta Besar Rachmat Budiman menyampaikan bahwa saat ini, Indonesia membuka kesempatan besar bagi pengusaha asing, khususnya pengusaha Thailand untuk berinvestasi hijau di Indonesia. Investasi hijau adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan inklusivitas sosial.
"Kemajuan pembangunan beberapa sektor ekonomi hijau, termasuk sektor energi hijau, dan kemudahan untuk berinvestasi hijau di Indonesia perlu dimanfaatkan investor Thailand untuk memperluas usaha hijaunya di kawasan Asia, sejalan dengan model pertumbuhan ekonomi hijau, Bio, Circular and Green (BCG) Economy yang tengah dikedepankan Pemerintah Thailand sebagai upaya pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan pasca-Covid," demikian disampaikan Duta Besar Rachmat Budiman, yang juga adalah Wakil Tetap RI untuk United Nations - Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) melalui keterangan resmi, di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Baca Juga
Deputi Sekretaris Jenderal Badan Penanaman Modal (Board of Investment) Thailand, Chanin Khaochan, dalam sambutannya juga mengakui potensi Indonesia sebagai mitra bisnis bagi Thailand di kawasan Asia.
Chanin Khaochan mengatakan bahwa Thailand mengadopsi model pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan di Thailand dengan potensi peningkatan nilai ekonomi dari USD 133 miliar (21% dari PDB) menjadi USD 145 miliar (24% dari PDB) dalam lima tahun dan menciptakan 16,5 juta lapangan kerja. Thailand berada di posisi yang tepat untuk menjadi tujuan investasi global bagi BCG, yang didukung oleh sektor pertanian, sumber daya alam, bioteknologi, sektor jasa, dan dukungan nyata dari Pemerintah Thailand.
Kerangka kerja BCG didukung oleh insentif pemerintah, termasuk dalam upaya mempromosikan investasi baik inbound maupun outbound investment. Hal ini yang dapat ditawarkan kepada Indonesia untuk memanfaatkan kebijakan ekonomi Thailand yang memprioritaskan ekonomi BCG.
Forum ini menghadirkan secara virtual Direktur Promosi Asia Timur, Asia Selatan dan Afrika pada Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Cahyo Purnomo dan Analis Potensi Investasi pada Jakarta Investment Center atau Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Leuserina Siagian. Cahyo Purnomo menyampaikan green and low carbon economy merupakan salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia dalam mewujudkan komitmen Indonesia pada sektor energi untuk 2050 Net Zero Emissions.
Lihat Juga :
tulis komentar anda