50 Orang Terkaya Singapura 2022, Ada Pendatang Baru Berdarah Indonesia Berharta Rp113,4 T
Senin, 19 September 2022 - 18:45 WIB
JAKARTA - Harta 50 orang terkaya Singapura secara kolektif mengalami penurunan sebesar kurang lebih seperlima menjadi USD164 miliar dibandingkan tahun lalu. Meningkatnya inflasi serta tekanan yang menghantam sektor teknologi secara global menjadi penyebab tergerusnya harta kekayaan gabungan 50 orang terkaya Singapura .
Seperi diketahui Singapura sudah lama memiliki reputasi sebagai tempat investasi yang aman dan menjadikannya sebagai magnet bagi orang kaya. Kedatangan orang kaya dari berbagai belahan dunia, berdampak psoitif terhadap sektor properti di negara itu hingga meningkatkan harga dan sewa.
Terlepas dari tren positif tersebut, tren inflasi tinggi dan ketidakpastian global dampak dari Pandemi juga dirasakan orang kaya Singapura. Posisi lima besar orang terkaya Singapura mencerminkan realitas pasca-pandemi.
Kekayaan Li Xiting, pendiri dan chairman Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, menyusut hampir sepertiga menjadi USD15.6 miliar atau senilai Rp232,8 triliun (kurs Rp14.925 per USD), meski begitu ia mempertahankan posisinya sebagai nomor 1. Saham pembuat perangkat medisnya turun karena pertumbuhan penjualan yang melambat.
Pemulihan sektor properti dan aturan baru tentang kepemilikan real estat mendorong dua saudara Robert dan Philip Ng ke peringkaty kedua orang terkaya Singapura dengan kekayaan USD15.2 miliar.
Kekayaan taipan produsen cat berusia 95 tahun, Goh Cheng Liang yang mengendalikan Nippon Paint Holdings Jepang dan merupakan orang tertua dalam daftar, turun 30% menjadi USD13 miliar meskipun tetap berada di tempat ketiga.
Sementara itu aksi jual saham teknologi membuat separuh kekayaan bersih cofounder Facebook (sejak berganti nama menjadi Meta Platforms) Eduardo Saverin menjadi USD9.6 miliar dan tergelincir dua tempat ke posisi 4.
Perusahaan game sea yang terdaftar di New York tahun lalu, anjlok karena meningkatnya kerugian di bidang e-commerce-nya, mengikis kekayaan tiga pendirinya Forrest Li, Gang Ye dan David Chen dengan masing-masing menyusut lebih dari 70% untuk menjadi penurunan terbesar dalam persentase.
Seperi diketahui Singapura sudah lama memiliki reputasi sebagai tempat investasi yang aman dan menjadikannya sebagai magnet bagi orang kaya. Kedatangan orang kaya dari berbagai belahan dunia, berdampak psoitif terhadap sektor properti di negara itu hingga meningkatkan harga dan sewa.
Terlepas dari tren positif tersebut, tren inflasi tinggi dan ketidakpastian global dampak dari Pandemi juga dirasakan orang kaya Singapura. Posisi lima besar orang terkaya Singapura mencerminkan realitas pasca-pandemi.
Kekayaan Li Xiting, pendiri dan chairman Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, menyusut hampir sepertiga menjadi USD15.6 miliar atau senilai Rp232,8 triliun (kurs Rp14.925 per USD), meski begitu ia mempertahankan posisinya sebagai nomor 1. Saham pembuat perangkat medisnya turun karena pertumbuhan penjualan yang melambat.
Pemulihan sektor properti dan aturan baru tentang kepemilikan real estat mendorong dua saudara Robert dan Philip Ng ke peringkaty kedua orang terkaya Singapura dengan kekayaan USD15.2 miliar.
Kekayaan taipan produsen cat berusia 95 tahun, Goh Cheng Liang yang mengendalikan Nippon Paint Holdings Jepang dan merupakan orang tertua dalam daftar, turun 30% menjadi USD13 miliar meskipun tetap berada di tempat ketiga.
Sementara itu aksi jual saham teknologi membuat separuh kekayaan bersih cofounder Facebook (sejak berganti nama menjadi Meta Platforms) Eduardo Saverin menjadi USD9.6 miliar dan tergelincir dua tempat ke posisi 4.
Perusahaan game sea yang terdaftar di New York tahun lalu, anjlok karena meningkatnya kerugian di bidang e-commerce-nya, mengikis kekayaan tiga pendirinya Forrest Li, Gang Ye dan David Chen dengan masing-masing menyusut lebih dari 70% untuk menjadi penurunan terbesar dalam persentase.
Lihat Juga :
tulis komentar anda