Jerman Menasionalisasi Uniper Saat Rusia Matikan Aliran Gas

Kamis, 22 September 2022 - 07:48 WIB
Setelah membeli saham Fortum, negara bagian Jerman akan memegang sekitar 99% kendali Uniper, kata kementerian ekonomi.

Perjanjian tersebut melibatkan suntikan modal sebesar 8 miliar euro (atau setara USD7,94 miliar), kata Uniper. Suntikan modal pemerintah Jerman membawa total paket bailout menjadi setidaknya 29 miliar euro.

Rencana Pembatasan Harga

Rusia yang hingga invasi Ukraina telah memasok sekitar 40% dari kebutuhan gas Uni Eropa, telah memotong aliran melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman dan sekitarnya. Moskow mengklaim sanksi Barat telah menghambat operasional untuk membuatnya tetap berjalan.

Sementara Uni Eropa menyebutnya hanya dalih dan mengatakan Moskow menggunakan energi sebagai senjata. Namun gas Rusia tetap mengalir melalui Ukraina, tetapi pada tingkatan yang juga berkurang.

Gazprom, perusahaan yang dikendalikan Kremlin dan memonopoli ekspor gas Rusia melalui pipa, mengatakan akan mengirimkan 42,4 juta meter kubik gas ke Eropa melalui Ukraina pada hari Rabu, waktu setempat.

Aliran gas menuju timur melalui pipa Yamal-Eropa ke Polandia dari Jerman dihentikan, sementara pasokan Rusia melalui Ukraina tetap stabil.

Di Amerika Serikat, senator Demokrat dan Republik mengusulkan agar pemerintahan Presiden AS Joe Biden menggunakan sanksi sekunder terhadap bank-bank internasional untuk memperkuat rencana pembatasan harga oleh negara-negara G7 pada minyak Rusia.

Moskow telah mengatakan akan memotong semua aliran minyak dan gas ke Barat jika pembatasan tersebut diterapkan.

Langkah anggota parlemen AS itu dilakukan beberapa jam sebelum Putin memerintahkan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua. Ia memperingatkan Barat bahwa jika Rusia melanjutkan apa yang disebutnya "pemerasan nuklir", Moskow akan merespons dengan persenjataan yang luas.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More