Presiden Jokowi Apresiasi Sinar Mas Bantu Pelaku UMKM Naik Kelas
Selasa, 04 Oktober 2022 - 13:07 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi sejumlah perusahaan yang memasukkan UMKM ke dalam rantai pasok termasuk juga perusahaan yang melakukan pembinaan dan pelatihan agar pelaku UMKM dapat naik kelas. Kepala negara berharap para perusahaan besar dan UMKM dapat berkolaborasi untuk menghadapi tantangan global.
"Seperti madu, biasanya dimasukkan ke botol dan dijual di pasar. Namun dengan packaging yang bagus dan branding produk yang baik maka bisa menaikkan harga jual berkali-kali lipat. Hal-hal dan sentuhan kecil seperti itu yang diharapkan," ujar Jokowi dalam acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia Franky Oesman Widjaja mengatakan melalui Gerakan Kemitraan Inklusif, maka perusahaan akan melakukan pendampingan melekat mulai dari pemberian bibit, pelatihan, praktik, pemasaran, penjualan hingga bantuan permodalan. Dengan praktik seperti ini maka pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat nyata karena nantinya perusahaan juga akan menjadi offtaker.
Saat ini, menurut Franky yang menjadi masalah utama pelaku UMKM yakni akses keuangan, tidak adanya teknologi, marketing dan penjualan hingga packaging yang tidak baik. Perusahaan akan mendampingi secara melekat, maka nantinya pelaku UMKM akan lebih mudah untuk memasarkan produk, bahkan sebagaian juga bisa untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Presiden Kunjungi Booth APP Sinar Mas
Presiden mengunjungi beberapa booth dan berdialog dengan mitra binaan perusahaan, salah satunya booth Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yang membina petani madu dan kopi untuk berkembang. Presiden pun mengapresiasi bahwa langkah pembinaan yang dilakukan perusahaan secara nyata berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
Saleh Husin, Managing Director Sinar Mas menuturkan bahwa saat ini pelaku UMKM membutuhkan adanya kemitraan dengan perusahaan. Pendampingan yang diperlukan tidak hanya pada sisi produksi tetapi juga pendampingan pada akses pasar.
Sehingga dengan kualitas bagus dan kemasan yang menarik, maka pelaku UMKM akan mendapatkan nilai tambah. Misalnya pengemasan dan branding yang baik akan memberikan nilai tambah terhadap produk milik UMKM. Hal ini akan membuat harga jual pun terkerek naik, dengan sendirinya berdampak pada peningkatan omzet dan skala bisnis.
"Seperti madu, biasanya dimasukkan ke botol dan dijual di pasar. Namun dengan packaging yang bagus dan branding produk yang baik maka bisa menaikkan harga jual berkali-kali lipat. Hal-hal dan sentuhan kecil seperti itu yang diharapkan," ujar Jokowi dalam acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia Franky Oesman Widjaja mengatakan melalui Gerakan Kemitraan Inklusif, maka perusahaan akan melakukan pendampingan melekat mulai dari pemberian bibit, pelatihan, praktik, pemasaran, penjualan hingga bantuan permodalan. Dengan praktik seperti ini maka pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat nyata karena nantinya perusahaan juga akan menjadi offtaker.
Saat ini, menurut Franky yang menjadi masalah utama pelaku UMKM yakni akses keuangan, tidak adanya teknologi, marketing dan penjualan hingga packaging yang tidak baik. Perusahaan akan mendampingi secara melekat, maka nantinya pelaku UMKM akan lebih mudah untuk memasarkan produk, bahkan sebagaian juga bisa untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Presiden Kunjungi Booth APP Sinar Mas
Presiden mengunjungi beberapa booth dan berdialog dengan mitra binaan perusahaan, salah satunya booth Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yang membina petani madu dan kopi untuk berkembang. Presiden pun mengapresiasi bahwa langkah pembinaan yang dilakukan perusahaan secara nyata berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
Saleh Husin, Managing Director Sinar Mas menuturkan bahwa saat ini pelaku UMKM membutuhkan adanya kemitraan dengan perusahaan. Pendampingan yang diperlukan tidak hanya pada sisi produksi tetapi juga pendampingan pada akses pasar.
Sehingga dengan kualitas bagus dan kemasan yang menarik, maka pelaku UMKM akan mendapatkan nilai tambah. Misalnya pengemasan dan branding yang baik akan memberikan nilai tambah terhadap produk milik UMKM. Hal ini akan membuat harga jual pun terkerek naik, dengan sendirinya berdampak pada peningkatan omzet dan skala bisnis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda