Bahlil di Depan Mahasiswa: Dengan Hilirisasi, Indonesia Makin Disegani
Rabu, 05 Oktober 2022 - 10:27 WIB
JAKARTA - Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menekankan, pentingnya hilirisasi yang tengah gencar dilakukan pemerintah di hadapan mahasiswa. Guna menjelasakan program hilirisasi, Bahlil berencana menggelar roadshow ke 7 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
"Saya punya keinginan besar untuk melakukan roadshow, dalam rangka memberikan orasi ilmiah di 7 kampus, pertama ITS, kedua di UGM, setelah itu di ITB, di UI, di Uncen, dan Unhas," kata Bahlil dalam acara orasi ilmiah yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (4/10/2022).
Di hadapan para mahasiswa, Bahlil mejelaskan bahwa hilirisasi merupakan salah satu instrumen untuk merubah dari negara berkembang menjadi negara maju . Sebab negara lain harus mendirikan pabrik di Indonesia jika mau memanfaatkan sumber daya alam.
Menurutnya hilirisasi merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara.
Bahlil juga mengungkapkan, Pemerintah berupaya serius untuk mendorong hilirisasi dalam penciptaan nilai tambah sumber daya alam, seperti contohnya melalui pembangunan smelter tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur yang pembangunannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2021 lalu.
"Kita harus dorong hilirasi agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara tujuan wisata. Dengan hilirisasi ini Indonesia semakin disegani,” tegas Bahlil dalam orasinya," lanjutnya.
Selain itu upaya lain untuk menghasilkan nilai tambah adalah dengan meminta investor bangun kolaborasi dengan pengusaha nasional di daerah. Tujuannya, agar pengusaha daerah menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dan mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya.
Ditambah terang Bahlil, melalui hilirisasi ini diharapkan bisa memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
"Kita hadapi gugatan larangan nikel di WTO. Kita juga inisiasi Kompendium Bali dalam TIIMM (Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting) G20 kemarin agar negara-negara G20 sepakati pentingnya hilirisasi untuk mendorong nilai tambah," pungkasnya.
"Saya punya keinginan besar untuk melakukan roadshow, dalam rangka memberikan orasi ilmiah di 7 kampus, pertama ITS, kedua di UGM, setelah itu di ITB, di UI, di Uncen, dan Unhas," kata Bahlil dalam acara orasi ilmiah yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (4/10/2022).
Di hadapan para mahasiswa, Bahlil mejelaskan bahwa hilirisasi merupakan salah satu instrumen untuk merubah dari negara berkembang menjadi negara maju . Sebab negara lain harus mendirikan pabrik di Indonesia jika mau memanfaatkan sumber daya alam.
Menurutnya hilirisasi merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara.
Bahlil juga mengungkapkan, Pemerintah berupaya serius untuk mendorong hilirisasi dalam penciptaan nilai tambah sumber daya alam, seperti contohnya melalui pembangunan smelter tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur yang pembangunannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2021 lalu.
"Kita harus dorong hilirasi agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara tujuan wisata. Dengan hilirisasi ini Indonesia semakin disegani,” tegas Bahlil dalam orasinya," lanjutnya.
Selain itu upaya lain untuk menghasilkan nilai tambah adalah dengan meminta investor bangun kolaborasi dengan pengusaha nasional di daerah. Tujuannya, agar pengusaha daerah menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dan mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya.
Ditambah terang Bahlil, melalui hilirisasi ini diharapkan bisa memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
"Kita hadapi gugatan larangan nikel di WTO. Kita juga inisiasi Kompendium Bali dalam TIIMM (Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting) G20 kemarin agar negara-negara G20 sepakati pentingnya hilirisasi untuk mendorong nilai tambah," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda