Rogoh Rp24 Triliun, Salim Group Cicipi Legitnya Bisnis Batu Bara
Selasa, 11 Oktober 2022 - 11:42 WIB
Di mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dan supply chain issues memicu booming komoditas global, terutama di sektor energi kian menaik, termasuk batu bara.
"Walaupun saat ini terjadi koreksi harga dan potensi pelemahan demand terkait ancaman resesi global. Tapi tetap saja energi itu seksi. Buktinya OPEC sekarang malah mengurangi produksi dan memicu rebound oil. Eropa yang anti-coal justru terpaksa ikut pake coal juga sekarang," katanya.
Dia menilai, faktor utama kenaikan harga karena jarak atau gap antara permintaan batu bara dan pasokannya makin besar. Menurut dia, pasokan selalu statis atau bahkan menurun sementara permintaan makin besar di mana-mana.
"Nah, kalo Salim masuk ini adalah bagian dari respons terhadap potensi tersebut," ucapnya.
"Walaupun saat ini terjadi koreksi harga dan potensi pelemahan demand terkait ancaman resesi global. Tapi tetap saja energi itu seksi. Buktinya OPEC sekarang malah mengurangi produksi dan memicu rebound oil. Eropa yang anti-coal justru terpaksa ikut pake coal juga sekarang," katanya.
Dia menilai, faktor utama kenaikan harga karena jarak atau gap antara permintaan batu bara dan pasokannya makin besar. Menurut dia, pasokan selalu statis atau bahkan menurun sementara permintaan makin besar di mana-mana.
"Nah, kalo Salim masuk ini adalah bagian dari respons terhadap potensi tersebut," ucapnya.
(uka)
tulis komentar anda