Wawancara CEO Atalian Global Services Indonesia, Yohanes Jeffry Johary: Manajemen Fasilitas Menjadi Solusi
Rabu, 19 Oktober 2022 - 14:53 WIB
JAKARTA - Era teknologi digital mendorong perubahan besar dalam berbagai lingkup bisnis. Terlebih ketika pandemi Covid-19 yang semakin memacu tren digitalisasi semakin cepat. Tak terkecuali industri jasa layanan yang dibangun Atalian Global Services Indonesia. Melalui transformasi yang dilakukan, perusahaan berbenah dengan mengembangkan manajemen fasilitas. Tak lagi sekadar hanya jasa fasilitas seperti cleaning service, security, office support seperti perusahaan jasa layanan pada umumnya.
“Kami melihat ke depan tidak cukup hanya fokus di facility service. Kami di sini melihat masa depan bisnis ini ada di facility management. Apalagi dengan adanya pandemi yang telah mengakselerasi banyak hal. Maka itulah kami melakukan proses transformasi besar-besaran,” tutur CEO Atalian Global Services Indonesia Yohanes Jeffry Johary saat bincang santai dengan KORAN SINDO dan Sindonews.com di kantornya, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meski baru menahkodai perusahaan sejak Mei 2021, ia perlahan mewujudkan misi transformasi mulai dari infrastruktur hingga mencakup tenaga kerja. Berikut petikan wawancara nya.
Bagaimana tren bisnis facility management di Indonesia?
Agak telat. Walaupun namanya facility management (manajemen fasilitas), yang dilakukan lebih banyak facility service. Perusahaan lokal lebih banyak fokus di facility service atau outsourcing company. Kalau yang selevel dengan kami atau perusahaan global, mereka sudah lebih serius masuk ke manajemen fasilitas.
Artinya perusahaan terus beradaptasi dengan perubahan sekarang?
Harus. Karena kalau bicara industri facility service seperti jasa cleaning itu kan turunannya banyak. Ada istilahnya general cleaning, umumnya enggak terlalu butuh skill. Banyak (tenaga kerjanya) ketemu di mall, kantor. Ada juga industrial cleaning, yang masuk kategori perusahaan blue collar. Tujuan bisnisnya seperti ke pabrik, perusahaan energi, power plant, pertambangan.
Ada lagi façade cleaning, umumnya jasa kebersihan di tempat atau gedung yang tinggi. Ada juga mechanical cleaning, bisa di bagian proses atau mesinnya. Ini tidak sembarangan karena butuh orang yang punya skill yang lebih tinggi. Atalian kuat sampai dengan industrial cleaning. Untuk masuk ke mechanical cleaning, kami lagi bangun karena sektor ini adalah industri masa depan. Itu sebenarnya berdiri antara facility service dan manajemen fasilitas.
(Baca juga:Wawancara Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim: Memimpin Seperti Ayah dengan Komunikasi Terbuka)
“Kami melihat ke depan tidak cukup hanya fokus di facility service. Kami di sini melihat masa depan bisnis ini ada di facility management. Apalagi dengan adanya pandemi yang telah mengakselerasi banyak hal. Maka itulah kami melakukan proses transformasi besar-besaran,” tutur CEO Atalian Global Services Indonesia Yohanes Jeffry Johary saat bincang santai dengan KORAN SINDO dan Sindonews.com di kantornya, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meski baru menahkodai perusahaan sejak Mei 2021, ia perlahan mewujudkan misi transformasi mulai dari infrastruktur hingga mencakup tenaga kerja. Berikut petikan wawancara nya.
Bagaimana tren bisnis facility management di Indonesia?
Agak telat. Walaupun namanya facility management (manajemen fasilitas), yang dilakukan lebih banyak facility service. Perusahaan lokal lebih banyak fokus di facility service atau outsourcing company. Kalau yang selevel dengan kami atau perusahaan global, mereka sudah lebih serius masuk ke manajemen fasilitas.
Artinya perusahaan terus beradaptasi dengan perubahan sekarang?
Harus. Karena kalau bicara industri facility service seperti jasa cleaning itu kan turunannya banyak. Ada istilahnya general cleaning, umumnya enggak terlalu butuh skill. Banyak (tenaga kerjanya) ketemu di mall, kantor. Ada juga industrial cleaning, yang masuk kategori perusahaan blue collar. Tujuan bisnisnya seperti ke pabrik, perusahaan energi, power plant, pertambangan.
Ada lagi façade cleaning, umumnya jasa kebersihan di tempat atau gedung yang tinggi. Ada juga mechanical cleaning, bisa di bagian proses atau mesinnya. Ini tidak sembarangan karena butuh orang yang punya skill yang lebih tinggi. Atalian kuat sampai dengan industrial cleaning. Untuk masuk ke mechanical cleaning, kami lagi bangun karena sektor ini adalah industri masa depan. Itu sebenarnya berdiri antara facility service dan manajemen fasilitas.
(Baca juga:Wawancara Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim: Memimpin Seperti Ayah dengan Komunikasi Terbuka)
tulis komentar anda