Buruh Minta Menteri Tidak Menakut-nakuti Soal Ancaman Resesi

Rabu, 26 Oktober 2022 - 05:52 WIB
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar pejabat negara tidak menakut-nakuti soal dampak resesi global. (Ist)
JAKARTA - Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar pejabat negara tidak menakut-nakuti soal dampak resesi global .

Pemerintah diminta fokus menjaga pertumbuhan ekonomi agar Indonesia terhindar dari resesi.

"Menteri itu jangan provokator, terus ngomong ke rakyat bahwa siap-siap ada ancaman resesi. Itukan tugas menteri bukan menyuruh rakyat untuk siap-siap," ujar Said Iqbal saat dihubungi MNC Portal, Selasa (25/10/2022).



Menurutnya ketika Presiden Jokowi mengumukan adanya resesi ekonomi, seharusnya menjadi early warning untuk anaknya buahnya bekerja dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

"Kalau presiden bilang ada ancaman resesi, itu early warning untuk menterinya, artinya menteri harus bekerja keras menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif, dengan demikian, menteri ini jangan provokator, dia harus menjaga pertumbuhan ekonomi," kata Said Iqbal.

Dari sisi sektor ketenagakerjaan, Said optimistis tidak Indonesia tidak terdampak resesi global. Permintaan pasar harus dijaga, maka potensi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) otomatis bisa diminimalisir.

Baca: Menparekraf Promosikan KEK Singhasari ke Investor Qatar dan Arab Saudi.



Saat ini yang sudah terjadi adalah PHK di sektor e-commerce, seharusnya hal tersebut bisa menjadi alarm bagi pemerintah agar bisa menjaga sektor lainnya.

"Apakah ada ancaman PHK, memang ada, Itu di industri digital economy, misalnya Shoppe, Tokocypto, yang sudah melakukan PHK, di sektor manufaktur itu sepertinya belum ada PHK," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More