5 Saham Termahal di Indonesia, Nomor Satu Dikuasai Dato Singapura yang Hartanya Rp145 Triliun
Minggu, 30 Oktober 2022 - 11:30 WIB
Kenaikan harga saham itu tak lepas dari kinerja emiten milik Dato Low Tuck Kwong ini. Sepanjang semester I 2022, BYAN membukukan laba bersih senilai USD970,75 juta, naik 188,01% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu.
Naiknya laba bersih itu disumbang oleh kenaikan pendapatan. Emiten mengantongi pendapatan USD2 miliar, naik 95,86% dari pendapatan semester pertama 2021 yang USD1,02 miliar.
Yang menarik dari BYAN adalah aksi sang pemilik atau pemegang saham mayoritasnya. Dato Low Tuck Kwong kerap memborong saham perusahaannya sendiri.
Dato Low Tuck Kwong yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan harta USD,9,7 miliar atau Rp145,5 triliun ini memegang saham BYAN sebanyak 61,13%. Sepanjang tahun ini saja, Raja Batu Bara asal Singapura ini setidaknya sudah 6 kali membeli sahamnya sendiri. Jumlah itu akan bertambah lagi jika memasukkan catatan pembelian di 2021.
2. ITMG
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berada di posisi kedua sebagai saham termahal di Indonesia. Pada penutupan akhir pekan (28/10/2022), ITMG berada di harga Rp44.525.
Secara year to date (YTD) saham ini juga naik signifikan, sekitar 126,8%. Jika di awal Januari (3/1/2022) harga saham ITMG masih di angka Rp19.625, maka pada penutupan perdagangan pekan ini, harganya sudah nangkring di Rp44.525.
Emiten yang mayoritas sahamnya dikuasai Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd ini juga menikmati berkah dari membaranya harga batu bara. Pada semester I 2022 PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengantongi laba bersih USD460,83 juta atau Rp6,9 triliun (kurs Rp15,000). Capaian itu meroket 291,78% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD117,63 juta.
3. DSSA
Posisi tengah-tengah dari lima besar saham termahal di Indonesia dipegang oleh DSSA atau PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Perseroan dan entitas anak saat ini menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap (induk perusahaan), pertambangan dan perdagangan batubara dan emas, bisnis teknologi, dan perdagangan serta bahan-bahan kimia (entitas anak).
Naiknya laba bersih itu disumbang oleh kenaikan pendapatan. Emiten mengantongi pendapatan USD2 miliar, naik 95,86% dari pendapatan semester pertama 2021 yang USD1,02 miliar.
Yang menarik dari BYAN adalah aksi sang pemilik atau pemegang saham mayoritasnya. Dato Low Tuck Kwong kerap memborong saham perusahaannya sendiri.
Dato Low Tuck Kwong yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan harta USD,9,7 miliar atau Rp145,5 triliun ini memegang saham BYAN sebanyak 61,13%. Sepanjang tahun ini saja, Raja Batu Bara asal Singapura ini setidaknya sudah 6 kali membeli sahamnya sendiri. Jumlah itu akan bertambah lagi jika memasukkan catatan pembelian di 2021.
2. ITMG
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berada di posisi kedua sebagai saham termahal di Indonesia. Pada penutupan akhir pekan (28/10/2022), ITMG berada di harga Rp44.525.
Secara year to date (YTD) saham ini juga naik signifikan, sekitar 126,8%. Jika di awal Januari (3/1/2022) harga saham ITMG masih di angka Rp19.625, maka pada penutupan perdagangan pekan ini, harganya sudah nangkring di Rp44.525.
Emiten yang mayoritas sahamnya dikuasai Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd ini juga menikmati berkah dari membaranya harga batu bara. Pada semester I 2022 PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengantongi laba bersih USD460,83 juta atau Rp6,9 triliun (kurs Rp15,000). Capaian itu meroket 291,78% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD117,63 juta.
3. DSSA
Posisi tengah-tengah dari lima besar saham termahal di Indonesia dipegang oleh DSSA atau PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Perseroan dan entitas anak saat ini menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap (induk perusahaan), pertambangan dan perdagangan batubara dan emas, bisnis teknologi, dan perdagangan serta bahan-bahan kimia (entitas anak).
tulis komentar anda