Eropa Dihantui Kerusuhan Sipil Efek Lonjakan Harga Energi, CEO: Tahun Depan Lebih Berat

Sabtu, 05 November 2022 - 13:49 WIB
"Kami telah melihat bahwa setiap guncangan pada harga di pompa bensin, atau sesuatu yang sederhana seperti LPG (liquefied petroleum gas) untuk memasak, dapat menyebabkan keresahan," kata CEO perusahaan minyak dan gas Malaysia Petronas, Datuk Tengku Muhammad Taufik.

Dia menggambarkan, bagaimana penguatan dolar dan kenaikan harga bahan bakar menimbulkan risiko serius bagi banyak ekonomi Asia, sebagai populasi besar yang beberapa di antaranya merupakan importir minyak dan gas terbesar di dunia. Dan ini terjadi saat subsidi sudah dikucurkan untuk membantu meringankan kenaikan harga.

Banyak ekonomi Asia sudah terguncang akibat pandemi, yang menyebabkan "banyak (usaha kecil dan menengah) di Asia runtuh begitu saja," kata Taufik.

"Jadi, ya, ada risiko nyata bahwa pemerintah harus menerapkan kebijakan yang stabil di Asia untuk dapat menangani kerusuhan," sambungnya.

Untung Besar, Perusahaan Minyak Jadi Sasaran Kemarahan

Sebagian besar kemarahan pengunjuk rasa juga ditujukan pada perusahaan energi, yang telah mencetak rekor keuntungan karena tagihan semakin tinggi.

Menanggapi hal ini, banyak CEO yang berbicara dengan CNBC mengatakan ini adalah masalah penawaran dan permintaan pasar, dan terserah pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang lebih kondusif untuk investasi energi.

Investasi sektor ini ditekankan oleh mereka telah terpukul dalam beberapa tahun terakhir ketika negara-negara mendorong transisi ke energi terbarukan.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More