B20, Bos Indofood Singgung Tensi Geopolitik Biang Masalah Rantai Pasokan Global
Senin, 14 November 2022 - 07:27 WIB
BALI - Pelaku usaha mengeluhkan gangguan rantai pasok terutama pangan dan energi seiring memanasnya tensi geopolitik global. Sebagaimana diketahui, perang Rusia-Ukraina yang berlangsung lama dan terjadi di tengah kondisi pandemi turut menghambat laju pemulihan ekonomi.
Pada ajang B20 Summit di Bali, Minggu (13/11), Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Axton Salim menyinggung tensi geopolitik yang telah menjadi masalah serius bagi rantai pasokan global.
Dia menyoroti jaringan distribusi dan perdagangan pangan dunia yang terganggu, terutama saat konflik Rusia dan Ukraina muncul di tengah proses pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Saat Covid dan muncul tensi geopolitik, kita bisa mengidentifikasi mana saja yang menjadi ketergantungan (pangan) kita, dan kita saat ini telah mengevaluasi kembali," ujarnya, dikutip Senin (14/11/2022).
Ketegangan politik yang menyeret sejumlah negara adidaya membuat raksasa produsen mi instan Indomie itu menanggung dampak beragam, mulai dari ketersediaan bahan baku hingga persoalan logistik. Sepanjang tahun 2022, kerikil dalam proses distribusi pasokan global juga dipandang mengancam ketahanan pangan nasional.
Axton mendukung kebijakan new normal yang saat ini berjalan di dalam negeri lantaran mengerek permintaan dan tingkat konsumsi, seiring pelonggaran mobilitas.
Sementara di tingkat global, dia mengharapkan adanya kolaborasi antar-negara agar mendorong ketahanan pasokan global. "Inilah yang perlu kita tingkatkan, melalui acara B20 seperti ini kita bisa membahas tantangan yang beragam," tandas Axton.
Pada ajang B20 Summit di Bali, Minggu (13/11), Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Axton Salim menyinggung tensi geopolitik yang telah menjadi masalah serius bagi rantai pasokan global.
Dia menyoroti jaringan distribusi dan perdagangan pangan dunia yang terganggu, terutama saat konflik Rusia dan Ukraina muncul di tengah proses pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Saat Covid dan muncul tensi geopolitik, kita bisa mengidentifikasi mana saja yang menjadi ketergantungan (pangan) kita, dan kita saat ini telah mengevaluasi kembali," ujarnya, dikutip Senin (14/11/2022).
Ketegangan politik yang menyeret sejumlah negara adidaya membuat raksasa produsen mi instan Indomie itu menanggung dampak beragam, mulai dari ketersediaan bahan baku hingga persoalan logistik. Sepanjang tahun 2022, kerikil dalam proses distribusi pasokan global juga dipandang mengancam ketahanan pangan nasional.
Axton mendukung kebijakan new normal yang saat ini berjalan di dalam negeri lantaran mengerek permintaan dan tingkat konsumsi, seiring pelonggaran mobilitas.
Sementara di tingkat global, dia mengharapkan adanya kolaborasi antar-negara agar mendorong ketahanan pasokan global. "Inilah yang perlu kita tingkatkan, melalui acara B20 seperti ini kita bisa membahas tantangan yang beragam," tandas Axton.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda