Bukti Investasi Migas RI Masih Menarik, Perusahaan Energi Asal Abu Dhabi Terus Tanamkan modal
Selasa, 15 November 2022 - 08:51 WIB
BALI - Perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, UEA, Mubadala Energy kembali menegaskan komitmennya kepada Indonesia menyusul perhelatan G20 dan B20 yang berlangsung di Bali, Indonesia.
Mubadala Energy telah hadir di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, dengan empat Kontrak Kerja Sama (KKS) lepas pantai: Di Selat Makassar, KKS Sebuku mencakup lapangan gas Ruby yang telah berproduksi, sementara di lepas pantai Sumatera Bagian utara perusahaan sebagai operator KKS Gross Split Andaman I dan South Andaman.
Selain itu, perseroan juga memiliki 30% participating interest di KKS Andaman II, dimana Harbour Energy menjadi operatornya. Baca Juga: Migas Non Konvensional RI Dilirik Asing, Cadangan Paling Besar Ada di Pulau Ini
Baru-baru ini Mubadala Energy mengumumkan hasil positif di wilayah kerja Andaman II setelah penemuan 390-kaki kolom gas pada kegiatan pengeboran eksplorasi di sumur eksplorasi Timpan-1 yang terletak 150-kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.
Temuan ini sangat penting karena merupakan sinyal kuat bahwa wilayah kerja Andaman I dan South Andaman yang berdekatan, di mana Mubadala Energy memegang 80% participating interest, juga akan mencakup sumber daya material yang belum dieksplorasi.
Mengomentari posisi Mubadala Energy di Indonesia, CEO Mubadala Energy, Mansoor Mohamed Al Hamed mengatakan, strategi jangka panjang di Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap market tetapi juga menegaskan kekuatan kemitraan kami.
"Dengan permintaan gas yang meningkat di seluruh kawasan Asia Tenggara, strategi kami yang fokus kepada transisi energi melalui portofolio gas dapat membantu memenuhi permintaan energi di market yang dinamis dan tumbuh cepat. Kami tetap berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam operasi kami di Indonesia dan di komunitas masyarakat sekitar wilayah kerja," sambung Mansoor Mohamed Al Hamed
Komitmen Mubadala Energy disertai dengan catatan keselamatan yang sangat baik di mana perusahaan telah mempertahankan catatan nihil kecelakaan kerja (Lost Time Incident/LTI), ditandai dengan dianugerahkannya Penghargaan Profesor Subroto yang bergengsi dalam kategori Keselamatan Minyak dan Gas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2021.
Mubadala Energy telah hadir di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, dengan empat Kontrak Kerja Sama (KKS) lepas pantai: Di Selat Makassar, KKS Sebuku mencakup lapangan gas Ruby yang telah berproduksi, sementara di lepas pantai Sumatera Bagian utara perusahaan sebagai operator KKS Gross Split Andaman I dan South Andaman.
Selain itu, perseroan juga memiliki 30% participating interest di KKS Andaman II, dimana Harbour Energy menjadi operatornya. Baca Juga: Migas Non Konvensional RI Dilirik Asing, Cadangan Paling Besar Ada di Pulau Ini
Baru-baru ini Mubadala Energy mengumumkan hasil positif di wilayah kerja Andaman II setelah penemuan 390-kaki kolom gas pada kegiatan pengeboran eksplorasi di sumur eksplorasi Timpan-1 yang terletak 150-kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.
Temuan ini sangat penting karena merupakan sinyal kuat bahwa wilayah kerja Andaman I dan South Andaman yang berdekatan, di mana Mubadala Energy memegang 80% participating interest, juga akan mencakup sumber daya material yang belum dieksplorasi.
Mengomentari posisi Mubadala Energy di Indonesia, CEO Mubadala Energy, Mansoor Mohamed Al Hamed mengatakan, strategi jangka panjang di Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap market tetapi juga menegaskan kekuatan kemitraan kami.
"Dengan permintaan gas yang meningkat di seluruh kawasan Asia Tenggara, strategi kami yang fokus kepada transisi energi melalui portofolio gas dapat membantu memenuhi permintaan energi di market yang dinamis dan tumbuh cepat. Kami tetap berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam operasi kami di Indonesia dan di komunitas masyarakat sekitar wilayah kerja," sambung Mansoor Mohamed Al Hamed
Komitmen Mubadala Energy disertai dengan catatan keselamatan yang sangat baik di mana perusahaan telah mempertahankan catatan nihil kecelakaan kerja (Lost Time Incident/LTI), ditandai dengan dianugerahkannya Penghargaan Profesor Subroto yang bergengsi dalam kategori Keselamatan Minyak dan Gas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2021.
tulis komentar anda