Bertemu Menteri Kanada, Bahlil Usul Pendirian Organisasi Negara Penghasil Nikel
Rabu, 16 November 2022 - 07:40 WIB
JAKARTA - Pemerintah tengah menggiatkan hilirisasi sumber daya alam (SDA) agar memberikan nilai tambah yang optimal, salah satunya nikel yang sangat penting untuk pengembangan kendaraan listrik.
Agar memberikan manfaat dan berkelanjutan, optimalisasi SDA tersebut juga akan dikolaborasikan dengan pihak luar termasuk negara-negara penghasil nikel.
Untuk itulah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengusulkan untuk mendirikan organisasi negara-negara penghasil nikel, seperti halnya OPEC (The Organization of the Petroleum Exporting Countries) sebagai organisasi negara pengekspor minyak.
Hal itu disampaikan Bahlil saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.
Pertemuan tersebut juga menjajaki peluang kerja sama kedua negara dan juga kolaborasi untuk optimalisasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Bahlil menilai, dengan adanya organisasi seperti OPEC untuk negara penghasil nikel dapat mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan komoditas nikel.
Terlebih lagi, Indonesia saat ini sedang memprioritaskan hilirisasi sumber daya alam dalam rangka pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Selama ini yang kami lihat, negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi. Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang optimal dari industri kendaraan listrik. Melalui kolaborasi tersebut, kita harap semua negara penghasil nikel bisa mendapat keuntungan melalui penciptaan nilai tambah yang merata,” kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/11/2022).
Agar memberikan manfaat dan berkelanjutan, optimalisasi SDA tersebut juga akan dikolaborasikan dengan pihak luar termasuk negara-negara penghasil nikel.
Untuk itulah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengusulkan untuk mendirikan organisasi negara-negara penghasil nikel, seperti halnya OPEC (The Organization of the Petroleum Exporting Countries) sebagai organisasi negara pengekspor minyak.
Hal itu disampaikan Bahlil saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.
Pertemuan tersebut juga menjajaki peluang kerja sama kedua negara dan juga kolaborasi untuk optimalisasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Bahlil menilai, dengan adanya organisasi seperti OPEC untuk negara penghasil nikel dapat mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan komoditas nikel.
Terlebih lagi, Indonesia saat ini sedang memprioritaskan hilirisasi sumber daya alam dalam rangka pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Selama ini yang kami lihat, negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi. Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang optimal dari industri kendaraan listrik. Melalui kolaborasi tersebut, kita harap semua negara penghasil nikel bisa mendapat keuntungan melalui penciptaan nilai tambah yang merata,” kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/11/2022).
Baca Juga
tulis komentar anda