Pos Indonesia Salurkan Tiga Bantuan Sosial secara Bersamaan
Minggu, 27 November 2022 - 21:05 WIB
(Baca juga:Hore! BLT BBM Rp600.000 Cair 2 Minggu Lagi)
Seperti penyaluran bantuan sebelumnya, kali ini pada penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako pun dilakukan dengan tiga metode. Yaitu penyaluran di Kantor Pos, di komunitas, dan diantarkan langsung kepada KPM (door to door) bagi yang berusia lanjut, disabilitas, maupun sedang sakit.
Haris menyebutkan nyaris tidak ada kesulitan berarti yang dialami petugas Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan. “Kesulitan secara umum tidak ada. Hanya saja karena menyalurkan tiga bantuan dengan nominal bervariasi hingga pecahan kecil, petugas mesti berkoordinasi dengan bank untuk menukarkan uang pecahan kecil misalnya Rp5.000, Rp10.000,” katanya.
Karena nominal bantuan cukup besar, kata Haris, ada KPM yang menerima hingga Rp3 jutaan. Untuk itu Haris mengingatkan kepada petugas di lapangan agar menaati SOP penyaluran.
Di antaranya mengecek undangan yang dibawa KPM dan melakukan verifikasi data. “Kami ingatkan saat proses pembayaran uang betul-betul dihitung di depan penerima. Jangan setelah keluar dari Kantor Pos baru komplain,” katanya menegaskan.
Terkait penyaluran BLT di wilayah 3T (terpencil, terluar, tertinggal) Haris optimistis petugas Pos telah terlatih mengatasi tantangan yang dihadapi. “Petugas saat menerima data sudah maping (memetakan) lokasi penerima dan Kantor Pos tedekatnya. Kemudian berkoordinasi dengan pemangku daerah untuk penjadwalan penyaluran. Kita menyiapkan transportasi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dan aparat keamanan,” ujarnya.
(Baca juga:Lindungi Masyarakat Miskin, Pemerintah Terus Salurkan BLT BBM)
Lebih lanjut Haris menuturkan harapannya bantuan segera tersalurkan agar bisa dimanfaatkan oleh penerima. Sebab, BLT BBM, PKH, dan bansos sembako berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
“Berdasarkan statistik yang ada kenapa pemerintah menyalurkan bantuan secara tunai, ternyata memang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Masyarakat yang menerima uang lantas membelanjakannya, sehingga ekonomi tumbuh,” katanya.
Menurut Haris, bantuan ini sudah tepat sasaran. Bantuan disalurkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Masyarakat penerima bisa menggunakan uang sesuai kebutuhannya. “Kita juga berharap penerima memanfaatkan sesuai peruntukan. Kita harapkan masyarakat terbantu, ekonomi bergerak, bisa tumbuh,” kata Haris.
Seperti penyaluran bantuan sebelumnya, kali ini pada penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako pun dilakukan dengan tiga metode. Yaitu penyaluran di Kantor Pos, di komunitas, dan diantarkan langsung kepada KPM (door to door) bagi yang berusia lanjut, disabilitas, maupun sedang sakit.
Haris menyebutkan nyaris tidak ada kesulitan berarti yang dialami petugas Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan. “Kesulitan secara umum tidak ada. Hanya saja karena menyalurkan tiga bantuan dengan nominal bervariasi hingga pecahan kecil, petugas mesti berkoordinasi dengan bank untuk menukarkan uang pecahan kecil misalnya Rp5.000, Rp10.000,” katanya.
Karena nominal bantuan cukup besar, kata Haris, ada KPM yang menerima hingga Rp3 jutaan. Untuk itu Haris mengingatkan kepada petugas di lapangan agar menaati SOP penyaluran.
Di antaranya mengecek undangan yang dibawa KPM dan melakukan verifikasi data. “Kami ingatkan saat proses pembayaran uang betul-betul dihitung di depan penerima. Jangan setelah keluar dari Kantor Pos baru komplain,” katanya menegaskan.
Terkait penyaluran BLT di wilayah 3T (terpencil, terluar, tertinggal) Haris optimistis petugas Pos telah terlatih mengatasi tantangan yang dihadapi. “Petugas saat menerima data sudah maping (memetakan) lokasi penerima dan Kantor Pos tedekatnya. Kemudian berkoordinasi dengan pemangku daerah untuk penjadwalan penyaluran. Kita menyiapkan transportasi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dan aparat keamanan,” ujarnya.
(Baca juga:Lindungi Masyarakat Miskin, Pemerintah Terus Salurkan BLT BBM)
Lebih lanjut Haris menuturkan harapannya bantuan segera tersalurkan agar bisa dimanfaatkan oleh penerima. Sebab, BLT BBM, PKH, dan bansos sembako berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
“Berdasarkan statistik yang ada kenapa pemerintah menyalurkan bantuan secara tunai, ternyata memang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Masyarakat yang menerima uang lantas membelanjakannya, sehingga ekonomi tumbuh,” katanya.
Menurut Haris, bantuan ini sudah tepat sasaran. Bantuan disalurkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Masyarakat penerima bisa menggunakan uang sesuai kebutuhannya. “Kita juga berharap penerima memanfaatkan sesuai peruntukan. Kita harapkan masyarakat terbantu, ekonomi bergerak, bisa tumbuh,” kata Haris.
tulis komentar anda