Tutup Tahun, Akankah Terjadi Santa Claus Rally?
Jum'at, 02 Desember 2022 - 07:19 WIB
JAKARTA - Pasar saham secara statistik akan menguat di kuartal keempat mendorong kinerja positif di akhir tahun di tengah tekanan inflasi dan tingkat suku bunga tinggi tahun ini. Apakah masih ada peluang untuk terjadinya kenaikan akhir tahun?
Optimisme bahwa tetap akan terjadi kenaikan harga saham masih kuat dipegang para pelaku pasar, baik investor besar maupun receh, selain emiten dan pemangku kepentingan lain di bursa. Kenaikan pasar saham pada akhir tahun sering disebut Santa Claus Rally.
Berdasarkan laporan MIFX, indeks Dow Jones Industrial Average yang mentrack performa dari 30 saham perusahaan-perusahaan terbesar di AS. Dalam 15 tahun terakhir pada medio 2012-2021, indeks Dow Jones hampir selalu memberikan imbal hasil positif bulan Desember dengan asumsi pelaku pasar mengambil posisi akhir November dan menahannya sampai akhir perdagangan Desember.
Dalam periode 15 tahun terakhir tersebut, indeks Dow Jones mencatatkan performa positif di bulan Desember sebanyak 12 kali, sementara 3 sisanya mencatatkan koreksi. Jika dirata-rata dari 12 kali indeks Dow Jones mencatatkan return positif dalam 15 tahun terakhir, imbal hasilnya adalah sebesar 3,2%. Kinerja serupa bisa ditemui juga di indeks S&P 500 dan Nasdaq 100.
Jadi, jelas bahwa bulan Desember terbilang ramah bagi pasar saham Amerika Serikat (AS) sebagai kiblat dari pasar saham dunia. Fenomena rally pasar saham AS pada bulan Desember sering disebut pelaku pasar sebagai Santa Claus Rally.
"Salah satu penyebab utama ialah faktor psikologi. Akhir tahun biasanya diasosiasikan dengan optimisme yang meningkat menjelang tahun yang baru. Adanya seasonal happiness menyambut libur panjang juga dinilai berkontribusi terhadap fenomena Santa Claus Rally," tulis laporan itu.
Lebih lanjut, pelaku pasar cenderung menginvestasikan lebih banyak dana ke pasar saham pada bulan Desember seiring bonus yang diterima dari tempat mereka bekerja. Alasan lain, pada bulan Desember biasanya investor institusi cenderung lebih pesimistis sedang berlibur sehingga tidak banyak melakukan transaksi di pasar saham AS.
Sebab itu, memasuki bulan Desember, para investor patut mempertimbangkan peluang cuan yang bisa dihasilkan oleh instrumen indeks Dow Jones, S&P 500, Nasdaq 100, dan emas. Pasalnya, tren yang terjadi beberapa tahun terakhir di mana indeks-indeks saham utama AS dan juga emas mencatatkan rally bulan Desember sepertinya akan kembali terulang.
Saat ini indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 ditransaksikan di level yang relatif rendah jika dibandingkan dengan posisi tertingginya di 2022, sehingga potensi untuk rally di akhir tahun menjadi semakin besar.
Di sisi lain, pada periode Desember di tahun 2017-2021, harga emas juga selalu mencetak kenaikan. Strategi serupa berlaku untuk instrumen emas, yang memiliki potensi cukup besar untuk kembali mencatatkan kenaikan harga pada bulan Desember tahun ini. Apalagi, harga emas sudah terkoreksi sangat dalam sejak menembus level USD2.000 per troy ons.
Optimisme bahwa tetap akan terjadi kenaikan harga saham masih kuat dipegang para pelaku pasar, baik investor besar maupun receh, selain emiten dan pemangku kepentingan lain di bursa. Kenaikan pasar saham pada akhir tahun sering disebut Santa Claus Rally.
Berdasarkan laporan MIFX, indeks Dow Jones Industrial Average yang mentrack performa dari 30 saham perusahaan-perusahaan terbesar di AS. Dalam 15 tahun terakhir pada medio 2012-2021, indeks Dow Jones hampir selalu memberikan imbal hasil positif bulan Desember dengan asumsi pelaku pasar mengambil posisi akhir November dan menahannya sampai akhir perdagangan Desember.
Dalam periode 15 tahun terakhir tersebut, indeks Dow Jones mencatatkan performa positif di bulan Desember sebanyak 12 kali, sementara 3 sisanya mencatatkan koreksi. Jika dirata-rata dari 12 kali indeks Dow Jones mencatatkan return positif dalam 15 tahun terakhir, imbal hasilnya adalah sebesar 3,2%. Kinerja serupa bisa ditemui juga di indeks S&P 500 dan Nasdaq 100.
Jadi, jelas bahwa bulan Desember terbilang ramah bagi pasar saham Amerika Serikat (AS) sebagai kiblat dari pasar saham dunia. Fenomena rally pasar saham AS pada bulan Desember sering disebut pelaku pasar sebagai Santa Claus Rally.
"Salah satu penyebab utama ialah faktor psikologi. Akhir tahun biasanya diasosiasikan dengan optimisme yang meningkat menjelang tahun yang baru. Adanya seasonal happiness menyambut libur panjang juga dinilai berkontribusi terhadap fenomena Santa Claus Rally," tulis laporan itu.
Lebih lanjut, pelaku pasar cenderung menginvestasikan lebih banyak dana ke pasar saham pada bulan Desember seiring bonus yang diterima dari tempat mereka bekerja. Alasan lain, pada bulan Desember biasanya investor institusi cenderung lebih pesimistis sedang berlibur sehingga tidak banyak melakukan transaksi di pasar saham AS.
Sebab itu, memasuki bulan Desember, para investor patut mempertimbangkan peluang cuan yang bisa dihasilkan oleh instrumen indeks Dow Jones, S&P 500, Nasdaq 100, dan emas. Pasalnya, tren yang terjadi beberapa tahun terakhir di mana indeks-indeks saham utama AS dan juga emas mencatatkan rally bulan Desember sepertinya akan kembali terulang.
Saat ini indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 ditransaksikan di level yang relatif rendah jika dibandingkan dengan posisi tertingginya di 2022, sehingga potensi untuk rally di akhir tahun menjadi semakin besar.
Di sisi lain, pada periode Desember di tahun 2017-2021, harga emas juga selalu mencetak kenaikan. Strategi serupa berlaku untuk instrumen emas, yang memiliki potensi cukup besar untuk kembali mencatatkan kenaikan harga pada bulan Desember tahun ini. Apalagi, harga emas sudah terkoreksi sangat dalam sejak menembus level USD2.000 per troy ons.
(nng)
tulis komentar anda