Pakar Energi Dunia Yergin Ramal Harga Minyak Dunia Bisa Sampai USD 121 Per Barel
Kamis, 22 Desember 2022 - 19:54 WIB
Sebagai informasi dalam tiga minggu terakhir, otoritas pemerintah daerah dan pusat di China melonggarkan beberapa kebijakan pengetatan Covid-19. Dimana sebelumnya pemerintah China mengharuskan orang untuk tinggal di rumah dan sebagian besar sektor bisnis beroperasi dari jarak jauh.
Permintaan minyak dari importir utama dunia dapat mencapai 15,7 juta barel per hari pada tahun 2023, atau sekitar 700.000 barel lebih tinggi dari tahun 2022. Hal itu menurut perkiraan terbaru S&P.
Pertimbangan lain termasuk di antaranya respons Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap pembatasan harga minyak yang diberlakukan oleh Uni Eropa, serta kenaikan suku bunga lebih lanjut yang dilakukan oleh The Fed.
Para menteri energi Uni Eropa mencapai kata sepakat untuk membatasi harga gas alam pada level 180 euro per megawatt jam. Namun Komisi Eropa memperingatkan, bahwa langkah itu dapat ditangguhkan jika risikonya lebih besar muncul daripada manfaatnya.
Sementara itu Yergin cukup optimistis bahwa, batasan harga minyak yang baru-baru ini diberlakukan mungkin akan berhasil. Dia mengatakan, tindakan itu sebagai antisipasi lonjakan harga gas yang lebih tinggi di musim dingin berikutnya karena kurangnya gas Rusia dan permintaan yang bersaing antara Eropa dan Asia untuk LNG.
Dalam perdagangan Rabu pagi di Asia, minyak mentah berjangka Brent naik 0,40% menjadi USD 80,31 per barel. Sementara minyak berjangka AS West Texas Intermediate diperdagangkan naik 0,33% pada posisi USD 76,48 per barel.
Permintaan minyak dari importir utama dunia dapat mencapai 15,7 juta barel per hari pada tahun 2023, atau sekitar 700.000 barel lebih tinggi dari tahun 2022. Hal itu menurut perkiraan terbaru S&P.
Pertimbangan lain termasuk di antaranya respons Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap pembatasan harga minyak yang diberlakukan oleh Uni Eropa, serta kenaikan suku bunga lebih lanjut yang dilakukan oleh The Fed.
Para menteri energi Uni Eropa mencapai kata sepakat untuk membatasi harga gas alam pada level 180 euro per megawatt jam. Namun Komisi Eropa memperingatkan, bahwa langkah itu dapat ditangguhkan jika risikonya lebih besar muncul daripada manfaatnya.
Sementara itu Yergin cukup optimistis bahwa, batasan harga minyak yang baru-baru ini diberlakukan mungkin akan berhasil. Dia mengatakan, tindakan itu sebagai antisipasi lonjakan harga gas yang lebih tinggi di musim dingin berikutnya karena kurangnya gas Rusia dan permintaan yang bersaing antara Eropa dan Asia untuk LNG.
Dalam perdagangan Rabu pagi di Asia, minyak mentah berjangka Brent naik 0,40% menjadi USD 80,31 per barel. Sementara minyak berjangka AS West Texas Intermediate diperdagangkan naik 0,33% pada posisi USD 76,48 per barel.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda