Pakar Energi Dunia Yergin Ramal Harga Minyak Dunia Bisa Sampai USD 121 Per Barel
Kamis, 22 Desember 2022 - 19:54 WIB
WASHINGTON - Pakar energi, Daniel Howard Yergin atau yang biasa disapa Dan Yergin memperkirakan, harga minyak mentah dunia bisa menyentuh level USD 121 per barel ketika China sepenuhnya dibuka kembali. Akan tetapi, Ia juga memperingatkan ada tiga ketidakpastian utama yang membayangi pasar.
"Kasus utama pada tahun 2023 adalah USD 90 untuk Brent, tetapi Anda harus melihat kasus-kasus lain," kata Dan Yergin yang juga sebagai Wakil Ketua S&P Global.
Sambung dia menambahkan, tiga ketidakpastian yang membayangi pasar minyak dunia pada tahun depan yakni keputusan Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat, permintaan China dan reaksi Moskow terhadap pembatasan harga yang diterapkan negara G7, AS dan Australia.
"Jika China mampu mengatasi Covid ... maka saat itu akan ada banyak permintaan ke pasar," kata Yergin kepada "Street Signs Asia" CNBC.
Situasi tersebut bisa menjadi dorongan besar yang bisa mendongkrak harga minyak dunia menjadi USD 121 per barel. Yergin juga mengungkapkan, ada ketegangan yang disebabkan oleh kurangnya investasi dalam minyak dan gas.
Jika benar, maka harga minyak mentah dunia itu akan mendekati level tertinggi yang sempat terjadi pada bulan Maret, lalu setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Di sisi lain, Yergin mengatakan, harga bisa turun menjadi sekitar USD 70 per barel dalam kondisi resesi.
"Kasus utama pada tahun 2023 adalah USD 90 untuk Brent, tetapi Anda harus melihat kasus-kasus lain," kata Dan Yergin yang juga sebagai Wakil Ketua S&P Global.
Sambung dia menambahkan, tiga ketidakpastian yang membayangi pasar minyak dunia pada tahun depan yakni keputusan Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat, permintaan China dan reaksi Moskow terhadap pembatasan harga yang diterapkan negara G7, AS dan Australia.
"Jika China mampu mengatasi Covid ... maka saat itu akan ada banyak permintaan ke pasar," kata Yergin kepada "Street Signs Asia" CNBC.
Situasi tersebut bisa menjadi dorongan besar yang bisa mendongkrak harga minyak dunia menjadi USD 121 per barel. Yergin juga mengungkapkan, ada ketegangan yang disebabkan oleh kurangnya investasi dalam minyak dan gas.
Jika benar, maka harga minyak mentah dunia itu akan mendekati level tertinggi yang sempat terjadi pada bulan Maret, lalu setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Di sisi lain, Yergin mengatakan, harga bisa turun menjadi sekitar USD 70 per barel dalam kondisi resesi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda