Harga Patokan Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 76,66/Barel, Ini Faktornya
Rabu, 04 Januari 2023 - 19:02 WIB
Juga IHS Markit dalam Laporan bulan Desember 2022 menyatakan, permintaan minyak mentah dunia bulan Desember 2022 turun sebesar 600 ribu barel per hari menjadi 99,8 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Di sisi lain, berdasarkan laporan mingguan U.S. Energy Information Administration (EIA), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada bulan Desember 2022.
Secara rinci, gasoline naik sebesar 9,2 juta barel menjadi 223,0 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya, dan distillate naik sebesar 7,6 juta barel menjadi 120,2 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya.
"Faktor lainnya adalah menguatnya nilai tukar Dolar AS dibandingkan mata uang lainnya terutama terhadap Euro," demikian dikutip dari Exsum tersebut.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di China setelah pelonggaran kebijakan pembatasan diterapkan, sehingga menimbulkan kekhawatiran pasar akan turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut.
Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022:
Dated Brent turun sebesar USD10,55 per barel dari USD91,67 per barel menjadi USD81,12 per barel.
WTI (Nymex) turun sebesar USD7,87 per barel dari USD84,39 per barel menjadi USD76,52 per barel.
Brent (ICE) turun sebesar USD9,51 per barel dari USD90,85 per barel menjadi USD81,34 per barel.
Basket OPEC turun sebesar USD10,55 per barel dari USD89,73 per barel menjadi USD79,18 per barel.
Di sisi lain, berdasarkan laporan mingguan U.S. Energy Information Administration (EIA), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada bulan Desember 2022.
Secara rinci, gasoline naik sebesar 9,2 juta barel menjadi 223,0 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya, dan distillate naik sebesar 7,6 juta barel menjadi 120,2 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya.
"Faktor lainnya adalah menguatnya nilai tukar Dolar AS dibandingkan mata uang lainnya terutama terhadap Euro," demikian dikutip dari Exsum tersebut.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di China setelah pelonggaran kebijakan pembatasan diterapkan, sehingga menimbulkan kekhawatiran pasar akan turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut.
Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022:
Dated Brent turun sebesar USD10,55 per barel dari USD91,67 per barel menjadi USD81,12 per barel.
WTI (Nymex) turun sebesar USD7,87 per barel dari USD84,39 per barel menjadi USD76,52 per barel.
Brent (ICE) turun sebesar USD9,51 per barel dari USD90,85 per barel menjadi USD81,34 per barel.
Basket OPEC turun sebesar USD10,55 per barel dari USD89,73 per barel menjadi USD79,18 per barel.
tulis komentar anda