Ganjar Bangun Pompa Air Tenaga Surya, Hasil Pertanian di Purworejo Meningkat 3 Kali Panen
Minggu, 08 Januari 2023 - 13:30 WIB
"Kalau air itu kan memang kebutuhan pokok. Jadi, sekarang petani tambah sukses dengan adanya bantuan tersebut," sambung Mustangin.
Hal senada juga disampaikan petani Desa Krandegan bernama Muh Soleh. Keberadaan pompa air tenaga surya berkat bantuan dari Ganjar Pranowo itu sangat mempermudah akses irigasi bagi para petani. "Sangat membantu (bantuan pompa air tenaga surya. Karena petani dapat irigasi dengan gratis," tutur Soleh.
Sementara itu, Hendro Triyantoro, salah satu perangkat Desa Krandegan menyampaikan bahwa bantuan dari Ganjar Pranowo itu dapat memberikan kebutuhan air tak kurang dari 70 persen dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya. "Ada sekitar 100 petani yang mendapat manfaatnya. Itu dapat diakses secara gratis untuk pengairan," kata Hendro.
Alat senilai Rp450 juta itu juga dapat menghasilkan daya listrik hingga 18.000 watt. Dengan demikian, para petani tidak lagi khawatir untuk menghidupkan pompa air, terutama saat memasuki musim kemarau. "Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu kalau musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, kalau sekarang sudah tidak," ucap Hendro.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo terus mengembangkan potensi energi baru terbarukan atau EBT. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 2 ribu desa mandiri energi di Jawa Tengah. Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya pondok pesantren, pelaku UMKM serta pertanian.
Hal senada juga disampaikan petani Desa Krandegan bernama Muh Soleh. Keberadaan pompa air tenaga surya berkat bantuan dari Ganjar Pranowo itu sangat mempermudah akses irigasi bagi para petani. "Sangat membantu (bantuan pompa air tenaga surya. Karena petani dapat irigasi dengan gratis," tutur Soleh.
Sementara itu, Hendro Triyantoro, salah satu perangkat Desa Krandegan menyampaikan bahwa bantuan dari Ganjar Pranowo itu dapat memberikan kebutuhan air tak kurang dari 70 persen dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya. "Ada sekitar 100 petani yang mendapat manfaatnya. Itu dapat diakses secara gratis untuk pengairan," kata Hendro.
Alat senilai Rp450 juta itu juga dapat menghasilkan daya listrik hingga 18.000 watt. Dengan demikian, para petani tidak lagi khawatir untuk menghidupkan pompa air, terutama saat memasuki musim kemarau. "Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu kalau musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, kalau sekarang sudah tidak," ucap Hendro.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo terus mengembangkan potensi energi baru terbarukan atau EBT. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 2 ribu desa mandiri energi di Jawa Tengah. Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya pondok pesantren, pelaku UMKM serta pertanian.
(nng)
tulis komentar anda