Tips MotionTrade: Apa Itu NAB Reksa Dana?
Senin, 09 Januari 2023 - 15:16 WIB
JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan unit bisnis dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan. Bukan hanya menyediakan layanan investasi saham, MNC Sekuritas juga menyediakan beragam produk reksa dana yang dapat dijadikan sebagai alternatif investor untuk berinvestasi.
Dalam investasi reksa dana terdapat istilah yang perlu dipahami, salah satunya adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB merupakan total dana atau aset suatu unit reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI). NAB menunjukkan nilai yang sudah bersih setelah dikurangi biaya operasional, seperti biaya manajer investasi dan biaya bank kustodian.
Angka NAB diperoleh dengan menjumlahkan total aktiva bersih yang ada di pasar kemudian dibagi dengan total unit yang ada di pasar. Umumnya produk reksa dana dijual dalam satuan Unit Penyertaan (UP). Itulah sebabnya, muncul istilah NAB/ unit. Perlu Anda ketahui, bahwa NAB suatu produk reksa dana dapat mengalami perubahan setiap harinya, bisa naik atau turun tergantung kondisi pasar dan pengelolaan dari Manajer Investasi.
MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) faktor yang dapat mempengaruhi NAB reksa dana, sebagai berikut:
1. Peningkatan Dana Kelolaan
Jumlah dana kelolaan diperoleh melalui dana yang ditanamkan oleh investor. Apabila jumlah dana kelolaan semakin besar, maka harga NAB/UP di produk reksadana tersebut semakin tinggi. Biasanya NAB yang sudah tinggi terjadi jika produk reksa dana sudah lama diluncurkan. Perlu Anda ingat, NAB suatu produk reksa dana yang mahal atau tinggi belum tentu menggambarkan kinerjanya.
2. Suku Bunga Bank Indonesia
Suku bunga bank atau BI Rate merupakan suku bunga yang mencerminkan kebijakan moneter yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Apabila suku bunga Bank Indonesia naik, maka investor akan memilih menarik dananya untuk dialihkan ke instrumen lain yang memberikan keuntungan lebih maksimal. Hal ini tentunya dapat berdampak pada NAB reksa dana yang berpotensi akan mengalami fluktuasi harga.
Dalam investasi reksa dana terdapat istilah yang perlu dipahami, salah satunya adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB merupakan total dana atau aset suatu unit reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI). NAB menunjukkan nilai yang sudah bersih setelah dikurangi biaya operasional, seperti biaya manajer investasi dan biaya bank kustodian.
Angka NAB diperoleh dengan menjumlahkan total aktiva bersih yang ada di pasar kemudian dibagi dengan total unit yang ada di pasar. Umumnya produk reksa dana dijual dalam satuan Unit Penyertaan (UP). Itulah sebabnya, muncul istilah NAB/ unit. Perlu Anda ketahui, bahwa NAB suatu produk reksa dana dapat mengalami perubahan setiap harinya, bisa naik atau turun tergantung kondisi pasar dan pengelolaan dari Manajer Investasi.
MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) faktor yang dapat mempengaruhi NAB reksa dana, sebagai berikut:
1. Peningkatan Dana Kelolaan
Jumlah dana kelolaan diperoleh melalui dana yang ditanamkan oleh investor. Apabila jumlah dana kelolaan semakin besar, maka harga NAB/UP di produk reksadana tersebut semakin tinggi. Biasanya NAB yang sudah tinggi terjadi jika produk reksa dana sudah lama diluncurkan. Perlu Anda ingat, NAB suatu produk reksa dana yang mahal atau tinggi belum tentu menggambarkan kinerjanya.
2. Suku Bunga Bank Indonesia
Suku bunga bank atau BI Rate merupakan suku bunga yang mencerminkan kebijakan moneter yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Apabila suku bunga Bank Indonesia naik, maka investor akan memilih menarik dananya untuk dialihkan ke instrumen lain yang memberikan keuntungan lebih maksimal. Hal ini tentunya dapat berdampak pada NAB reksa dana yang berpotensi akan mengalami fluktuasi harga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda