Harapan Baru dan Tantangan Bagi Deputi Gubernur BI Baru, Doni P Joewono
Senin, 13 Juli 2020 - 17:32 WIB
(
)
Sedangkan Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaadmadja juga mengucapkan selamat kepada Deputi Gubernur BI. "Tinggal melanjutkan saja yang sudah baik," katanya.
Sebelumnya, Doni telah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada pekan lalu. Pada saat fit and proper test Doni memiliki visi misi untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang tumbuh tinggi, berdaya tahan, dan inklusif melalui penetapan dan pengimplementasian kebijakan yang efektif, sinergis, dan istiqomah, menuju Indonesia maju.
Dia menuturkan, akan mendorong optimalisasi industri manufaktur dan pariwisata sebagai salah satu strategi membangkitkan ekonomi RI pasca covid-19. Pada sektor pariwisata, dia akan mendorong penguatan destinasi wisata utama seperti pulau Bali dan Bintan. “Objek wisata potensial di Bali dan Bintan untuk menarik asing asal Singapura, Malaysia, dan Australia,” katanya.
Selain itu, Doni juga menyoroti mengenai isu syariah. Jika diibaratkan, perbankan syariah itu adalah sebuah mobil dan penumpang adalah nasabah. "Mobil tidak akan berjalan jika tidak disi dengan penumpang sama halnya dengan perbankan syariah," ujar Doni.
Di Bank Indonesia ada 3 pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama pemberdayaan ekonomi syariah, kedua pendalaman pasar keuangan syariah dan ketiga penguatan riset dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi. Doni mengungkapkan, mengembangkan dan memberdayakan ekonomi syariah antara lain ada di pondok pesantren.
Indonesia memiliki sekitar 28 ribu pondok pesantren yang berpotensi menjadi demand atau nasabah bank syariah. "Oleh karena itu kami membuat pilot project untuk menjadikan holding pesantren," ungkap dia.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat pesantren sebagai salah satu komponen keuangan dan ekonomi syariah. "Kami dengan KNKS akan terus mendukung ekonomi syariah agar terdepan," ujar Doni.
Isu lainnya yakni elektronifikasi atau keuangan digital. Menurut dia, digitalisasi menjadi salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Akselerasinya yakni melalui elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemda, hingga sektor transportasi.
"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos ini sangat efektif, apalagi dalam kondisi COVID-19 ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," katanya.
Sedangkan Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaadmadja juga mengucapkan selamat kepada Deputi Gubernur BI. "Tinggal melanjutkan saja yang sudah baik," katanya.
Sebelumnya, Doni telah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada pekan lalu. Pada saat fit and proper test Doni memiliki visi misi untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang tumbuh tinggi, berdaya tahan, dan inklusif melalui penetapan dan pengimplementasian kebijakan yang efektif, sinergis, dan istiqomah, menuju Indonesia maju.
Dia menuturkan, akan mendorong optimalisasi industri manufaktur dan pariwisata sebagai salah satu strategi membangkitkan ekonomi RI pasca covid-19. Pada sektor pariwisata, dia akan mendorong penguatan destinasi wisata utama seperti pulau Bali dan Bintan. “Objek wisata potensial di Bali dan Bintan untuk menarik asing asal Singapura, Malaysia, dan Australia,” katanya.
Selain itu, Doni juga menyoroti mengenai isu syariah. Jika diibaratkan, perbankan syariah itu adalah sebuah mobil dan penumpang adalah nasabah. "Mobil tidak akan berjalan jika tidak disi dengan penumpang sama halnya dengan perbankan syariah," ujar Doni.
Di Bank Indonesia ada 3 pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama pemberdayaan ekonomi syariah, kedua pendalaman pasar keuangan syariah dan ketiga penguatan riset dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi. Doni mengungkapkan, mengembangkan dan memberdayakan ekonomi syariah antara lain ada di pondok pesantren.
Indonesia memiliki sekitar 28 ribu pondok pesantren yang berpotensi menjadi demand atau nasabah bank syariah. "Oleh karena itu kami membuat pilot project untuk menjadikan holding pesantren," ungkap dia.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat pesantren sebagai salah satu komponen keuangan dan ekonomi syariah. "Kami dengan KNKS akan terus mendukung ekonomi syariah agar terdepan," ujar Doni.
Isu lainnya yakni elektronifikasi atau keuangan digital. Menurut dia, digitalisasi menjadi salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Akselerasinya yakni melalui elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemda, hingga sektor transportasi.
"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos ini sangat efektif, apalagi dalam kondisi COVID-19 ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," katanya.
tulis komentar anda