Ada Joki di Rekrutmen Bersama BUMN, Stafsus: Erick Thohir Kecewa
Minggu, 15 Januari 2023 - 21:34 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dikabarkan geram dan kecewa lantaran ditemukan praktik kecurangan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2. Diterangkan ada sejumlah peserta yang kedapatan menggunakan jasa Joki.
Kabar ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Menurutnya kekecewaan Erick lantaran peserta menggunakan jalan pintas untuk bisa menjadi karyawan BUMN. Padahal, Kementerian BUMN sendiri menekankan pada Akhlak sebagai core values perusahaan pelat merah.
Erick pun meminta Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata hingga Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Jadi Pak Erick itu kecewa, kok bisa, apalagi beliau melihat bahwa masuk jadi karyawan sudah pakai joki atau langkah-langkah enggak benar. Nanti gimana di BUMN-nya ketika bekerja. Jadi pak Erick minta dituntaskan semua itu persoalan-persoalan ini," ungkap Arya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (15/1/2023).
Meski kecurangan sudah terjadi, Arya mencatat FHCI memiliki metode yang bisa mengidentifikasi proses kecurangan dalam Rekrutmen Bersama BUMN. Termasuk menggunakan jasa Joki.
"Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan, antisipasi. FHCi itu punya metode yang membuat rekrutmen BUMN kalau pakai joki itu ketahuan kok," kata dia.
Arya juga memastikan Kementerian BUMN akan menindaklanjuti kecurangan saat proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 lebih jauh lagi. "Kami langsung menindaklanjuti yang ramai ini, dan Pak Erick langsung memerintahkan jajaran Deputi SDM dan FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini, kalau memang perlu ditindak ya ditindak," ucapnya.
Adapun kecurangan sejumlah peserta dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 ramai dibahas netizen di media sosial (Twitter). Menanggapi hal tersebut, Arya memandang sebagai bentuk kontrol masyarakat terhadap program tersebut.
"BUMN itu makin lama, makin menarik, dan masyarakat melihat masuk BUMN itu harus orang-orang punya Akhlak dan juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar untuk masuk menjadi karyawan BUMN," tutur dia.
Kabar ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Menurutnya kekecewaan Erick lantaran peserta menggunakan jalan pintas untuk bisa menjadi karyawan BUMN. Padahal, Kementerian BUMN sendiri menekankan pada Akhlak sebagai core values perusahaan pelat merah.
Erick pun meminta Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata hingga Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Jadi Pak Erick itu kecewa, kok bisa, apalagi beliau melihat bahwa masuk jadi karyawan sudah pakai joki atau langkah-langkah enggak benar. Nanti gimana di BUMN-nya ketika bekerja. Jadi pak Erick minta dituntaskan semua itu persoalan-persoalan ini," ungkap Arya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (15/1/2023).
Meski kecurangan sudah terjadi, Arya mencatat FHCI memiliki metode yang bisa mengidentifikasi proses kecurangan dalam Rekrutmen Bersama BUMN. Termasuk menggunakan jasa Joki.
"Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan, antisipasi. FHCi itu punya metode yang membuat rekrutmen BUMN kalau pakai joki itu ketahuan kok," kata dia.
Arya juga memastikan Kementerian BUMN akan menindaklanjuti kecurangan saat proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 lebih jauh lagi. "Kami langsung menindaklanjuti yang ramai ini, dan Pak Erick langsung memerintahkan jajaran Deputi SDM dan FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini, kalau memang perlu ditindak ya ditindak," ucapnya.
Adapun kecurangan sejumlah peserta dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 ramai dibahas netizen di media sosial (Twitter). Menanggapi hal tersebut, Arya memandang sebagai bentuk kontrol masyarakat terhadap program tersebut.
"BUMN itu makin lama, makin menarik, dan masyarakat melihat masuk BUMN itu harus orang-orang punya Akhlak dan juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar untuk masuk menjadi karyawan BUMN," tutur dia.
(akr)
tulis komentar anda