Calon Pengendali Emiten Nikel Terbesar di Indonesia Diminta Tak Kurangi Anggaran untuk Lingkungan
loading...
A
A
A
PTVI merupakan salah satu penambang yang sangat peduli dengan lingkungan sekitar. Sustainalytics, lembaga pemeringkat dampak keberlanjutan perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham, dalam laporannya di Juni 2022 menempatkan PTVI dalam kategori ‘low risk’ dengan skor ESG mereka berada di kategori ‘strong’.
“Sustainalytics menjadikan PT Vale Indonesia memiliki rating ESG terendah kedua di dunia," jelasnya.
Usaha menjaga kelestarian alam memerlukan keseriusan dan komitmen anggaran yang besar dari PTVI. Selama berpuluh-puluh tahun PTVI telah menyalurkan anggaran yang besar untuk terus menjaga kelestarian alam.
Dia mencontohnya saat ini PTVI membagi alokasi anggaran menjadi tiga bagian, yakni 22% untuk pra penambangan dan konservasi, 53% untuk proses penambangan, dan 25% untuk pasca-tambang termasuk rehabilitasi.
Siapa pun yang nantinya menjadi pemegang saham mayoritas dari hasil akhir proses divestasi PTVI, harus melanjutkan penerapan standar keberlanjutan yang telah dilakukan perusahaan ini.
“Jangan sampai karena hanya ingin berfokus pada produksi nikel dan keuntungan semata, masyarakat sekitar yang seharusnya diuntungkan malah dirugikan karena rusaknya lingkungan sekitar,” tutup Gunawan.
“Sustainalytics menjadikan PT Vale Indonesia memiliki rating ESG terendah kedua di dunia," jelasnya.
Usaha menjaga kelestarian alam memerlukan keseriusan dan komitmen anggaran yang besar dari PTVI. Selama berpuluh-puluh tahun PTVI telah menyalurkan anggaran yang besar untuk terus menjaga kelestarian alam.
Dia mencontohnya saat ini PTVI membagi alokasi anggaran menjadi tiga bagian, yakni 22% untuk pra penambangan dan konservasi, 53% untuk proses penambangan, dan 25% untuk pasca-tambang termasuk rehabilitasi.
Siapa pun yang nantinya menjadi pemegang saham mayoritas dari hasil akhir proses divestasi PTVI, harus melanjutkan penerapan standar keberlanjutan yang telah dilakukan perusahaan ini.
“Jangan sampai karena hanya ingin berfokus pada produksi nikel dan keuntungan semata, masyarakat sekitar yang seharusnya diuntungkan malah dirugikan karena rusaknya lingkungan sekitar,” tutup Gunawan.
(uka)