Pesta Demokrasi, Anggaran Pemilu 2024 Disiapkan Rp25,01 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyiapkan anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp25,01 triliun. Hal itu sebagai bukti bahwa APBN mendukung penyelenggaraan pemilu bagian dari sistem demokrasi.
"Penyelenggaraan Pemilu adalah bagian dari sistem demokrasi kita. Jika tujuan kita adalah menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, maka saya yakin kita akan bisa maju karena sejatinya, pemilu adalah pesta demokrasi, bukan perang Demokrasi," ujar Sri Mulyani dikutip melalui instagram resmi @smindrawati, Jumat (3/2/2023).
Sri Mulyani mengatakan APBN selalu siap menjadi instrumen andalan yang adaptif dan fleksibel untuk merespons berbagai tantangan ke depan. Begitu juga dalam mengantisipasi tantangan global untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Pada awal masa pandemi pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2,1% dari produk domestik bruto (PDB). Namun dalam kurun 4 kuartalan Indonesia berhasil kembali tumbuh positif. Bahkan pada kuartal III 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia menyentuh 5,72%.
"Namun kita tetap perlu waspada karena dinamika global bisa memberikan dampak guncangan jika tidak direspons secara tepat," kata dia.
"Penyelenggaraan Pemilu adalah bagian dari sistem demokrasi kita. Jika tujuan kita adalah menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, maka saya yakin kita akan bisa maju karena sejatinya, pemilu adalah pesta demokrasi, bukan perang Demokrasi," ujar Sri Mulyani dikutip melalui instagram resmi @smindrawati, Jumat (3/2/2023).
Baca Juga
Sri Mulyani mengatakan APBN selalu siap menjadi instrumen andalan yang adaptif dan fleksibel untuk merespons berbagai tantangan ke depan. Begitu juga dalam mengantisipasi tantangan global untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Pada awal masa pandemi pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2,1% dari produk domestik bruto (PDB). Namun dalam kurun 4 kuartalan Indonesia berhasil kembali tumbuh positif. Bahkan pada kuartal III 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia menyentuh 5,72%.
"Namun kita tetap perlu waspada karena dinamika global bisa memberikan dampak guncangan jika tidak direspons secara tepat," kata dia.
(nng)