Pameran Kerajinan Tangan Terbesar di ASEAN Akan Kembali Digelar

Sabtu, 11 Februari 2023 - 10:27 WIB
loading...
Pameran Kerajinan Tangan...
Pameran kerajinan tangan terbesar di ASEAN bakal digelar lagi Maret mendatang. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - INACRAFT , pameran kerajinan tangan terbesar di ASEAN, kembali diselenggarakan tahun ini. Menghadirkan 1.222 booth berbagai produk, transaksi INACRAFT ditargetkan bisa menembus USD12 juta dolar atau setara Rp182,14 miliar.



INACRAFT 2023 menjadi tahun kedua penyelenggaran pameran kerajinan yang digelar dalam dua kali setahun, setelah di tahun 2022. Rencananya INACRAFT 2023 akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), pada 1-5 Maret 2023. Dan pada Oktober 2023 di JCC pada 2-6 Oktober 2023. Rencananya INACRAFT 2023 bakal dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Pameran INACRAFT diprakarsai oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) dan bekerja sama dengan PT Mediatama Binakreasi. Ketua Umum DPPAsephi Muchsin Ridjan menyatakan, penyelenggaran tahun ini baik dari sisi tenant/booth maupun masyarakat sangatlah antusias, terbukti dari booking-an 1.222 booth sudah full.

“Kami sangat mengharapkan sekali INACRAFT bisa terselenggara rutin. Kami dari Asephi sejak 22 tahun lalu menyelenggarakannya. INACRAFT saat ini telah menjelma sebagai wadah dari komunitas kerajinan dan bukan hanya sekadar pameran saja,” ucapnya dalam acara Technical Meeting The 23rd Jakarta International Handicraft Trade Fair-INACRAFT 2023, di JCC, Senayan, Jakarta, dikutip Sabtu (11/2/2023).

Muchsin meyakini, penyelenggaraan INACRAFT menjadi upaya dari para perajin dan pelaku UMKM kerajinan untuk terus bangkit dan terus berkembang. Tak hanya di dalam negeri, tetapi juga go ekspor secara global. Sebab diakuinya, industri kerajinan Tanah Air belum berkembang seperti yang diharapkan. Terutama craft murni yang masih butuh perjuangan, seperti kerajinan batu dan kayu.

“Kami berupaya sebagai ujung tombak dari sisi penjualan dan pemasaran. Kami harapkan bisa terus bangkit. Dan kami tidak bisa sendiri butuh dukungan dan kerja sama berbagai pihak. Kerajinan ini adalah budaya bangsa yang mesti dilestarikan. Untuk itu pada penyelenggaraan INACRAFT juga akan digelar seminar terkait budaya dan craft,” tegasnya.

Muchsin mengapresiasi support pemerintah dengan partisipasi beberapa kementerian yang terkait. Termasuk BUMN yang ikut berpartisipasi dan BNI menjadi pendukung utama.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal BPP Asephi sekaligus PO INACRAFT Baby Jurmawati Djuri mengatakan, target transaksi INACRAFT 2023 pada penyelenggaraan Maret nanti diharapkan bisa mencapai USD12 juta dolar.

“Harapannya minimal sama dengan penyelenggaraan tahun 2019 yaitu sebelum pandemi Covid-19. Termasuk dengan jumlah pengunjung yang ditargetkan sebesar 60 ribu sampai 70 ribu, setengah dari biasanya kunjungan mencapai 150 ribu pengunjung,” ucap Baby.

Ia menjelaskan, secara konsep penyelenggaraan pada Maret masih mengangkat ikon daerah yang dipilih dan tahun ini dipilih dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemilihan tersebut berdasarkan beauty contest yang dilakukan oleh Asephi.

“Untuk kepesertaan, INACRAFT diikuti oleh anggota ASEPHI yang mencapai 70% atau sebanyak 879 anggota. Kemudian 33 peserta diikuti dari non-anggota, dan sisanya dari kementerian dan BUMN,” rinci Baby.

Tahun ini tercatat ada 5 kementerian yang turut meramaikan INACRAFT yaitu, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Hukum dan HAM.

Perbedaannya, tahun ini INACRAFT tidak bisa menghadirkan countrypreneur, yakni dari Uzbekistan. Pasalnya situasi politik Eropa Timur bergejolak sehingga rencana tersebut ibatalkan. “Namun mereka janji tahun depan untuk hadir,” ungkap Baby.

Direktur PT Mediatama Binakreasi Umi Noor Wijiati menambahkan, jelang digelarnya INACRAFT pada Maret 2023 mendatang, saat ini persiapan sudah mencapai 90%, hanya tinggal produksi, perizinan dari kepolisian. “Karena meskipun PPKM sudah ditarik oleh pemerintah, proses perizinan tetap ada pengawasan dan pertimbangan oleh Satgas Covid-19,” jelasnya.

Sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, untuk hadir dalam INACRAFT pengunjung bakal dikenakan tarif sebesar Rp25 ribu. Meski begitu, Umi menyakini, antusiasme pengunjung tidak akan pernah surut alias tetap tinggi.



“Tahun 2021 INACRAFT sempat vakum. Namun penyelenggaraan Maret 2022, yang merupakan pameran pertama digelar dan dibuka oleh RI 1, alhamdulilllah pengunjungnya dari 2019 hanya turun 10%. Karena rata-rata pengunjung itu kangen dengan pameran kerajinan yang paling dicari,” pungkasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)