Nah Loh! Gelar Raja Baterai Kendaraan Listrik Dunia buat Indonesia Ditentukan Australia

Selasa, 14 Februari 2023 - 16:37 WIB
loading...
Nah Loh! Gelar Raja...
Bahan tambang lithium masih harus diimpor Indonesia dari Australia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Cita-cita Indonesia menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia ternyata masih bergantung pada negara lain. Pasalnya, ada material yang masih harus diimpor karena tak bisa dihasilkan di dalam negeri.



Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengimpor lithium dari Australia guna mewujudkan cita-cita menjadi raja baterai listrik dunia. Pernyataan itu diungkapkannya ketika bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Pertemuan antara Luhut dan Anthony dilakukan di Gedung Parlemen Australia, Selasa (14/2/2023). Luhut mengatakan, saat ini Indonesia berfokus untuk mengembangkan dan memperluas industri hilir, dalam hal ini industri baterai lithium sebagai sumber energi kendaraan listrik.

"Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia," kata Luhut dalam akun instagram @luhut.pandjaitan ditulis, Selasa (14/2/2023).

"Dengan mempererat kerja sama seperti ini, manfaat ekonomi bagi kedua negara bisa kita dapatkan sehingga kita bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai Lithium-ion secara global," tambahnya.

Luhut juga menjelaskan bahwa pada 2021, Indonesia dan Australia telah menandatangani pernyataan bersama tentang kerja sama ekonomi hijau dan transisi energi. Kerja sama itu merupakan bukti bahwa baik Indonesia maupun Australia menginginkan adanya kolaborasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi dan beralih ke ekonomi rendah karbon.

Dalam pertempuran tersebut, Luhut mengatakan RI dan Australia akan memperdalam dan memperluas lagi kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia, yang sempat terhampat karena pandemi dan krisis global beberapa tahun terakhir.



"Semoga pertemuan saya dengan PM Albanese di Gedung Parlemen Australia kali ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia khususnya di sektor ekonomi terjalin lebih kuat dan konstruktif bersama-sama," pungkasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1862 seconds (0.1#10.140)