Sri Mulyani Sebut Jepang Tertarik Investasi di IKN Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dalam kunjungannya ke Tokyo, Jepang, ada beberapa hal yang dia bahas bersama Federasi Bisnis Jepang yang disebut sebagai Kaidanren. Dalam pertemuan tersebut, Jepang mengungkapkan ketertarikan dengan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Ini menjadi daya tarik, bagaimana skenario dari pembangunannya dan juga kemajuan terutama juga policy untuk mendukung pembangunan dari IKN Nusantara," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/2/2023).
Terutama, lanjut dia, bagaimana peranan dari private sectors atau sektor swasta nasional dan internasional dalam proyek pembangunan IKN ini. Sri juga memberikan pemaparan mengenai rencana jangka panjang dari pembangunan IKN sesuai dengan undang-undangnya.
"Dan juga berbagai insentif fiskal yang telah kita lahirkan atau sampaikan, yang juga bertujuan untuk meningkatkan peran dari partisipasi swasta nasional, internasional, maupun global," ungkap Sri.
Mereka juga tertarik untuk melihat di sisi teknologi digital dan finansial, terutama fintech. Ini karena perusahaan-perusahaan Jepang yang juga berinvestasi di institusi finansial dan terutama dijelaskan mengenai reformasi di sektor keuangan dengan UU P2SK yang baru saja dibahas dan selesai dengan DPR.
"UU ini juga baru saja disahkan dan implementasinya yang akan sangat menentukan perkembangan dari sektor keuangan Indonesia," jelas Sri Mulyani.
"Ini menjadi daya tarik, bagaimana skenario dari pembangunannya dan juga kemajuan terutama juga policy untuk mendukung pembangunan dari IKN Nusantara," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/2/2023).
Terutama, lanjut dia, bagaimana peranan dari private sectors atau sektor swasta nasional dan internasional dalam proyek pembangunan IKN ini. Sri juga memberikan pemaparan mengenai rencana jangka panjang dari pembangunan IKN sesuai dengan undang-undangnya.
"Dan juga berbagai insentif fiskal yang telah kita lahirkan atau sampaikan, yang juga bertujuan untuk meningkatkan peran dari partisipasi swasta nasional, internasional, maupun global," ungkap Sri.
Mereka juga tertarik untuk melihat di sisi teknologi digital dan finansial, terutama fintech. Ini karena perusahaan-perusahaan Jepang yang juga berinvestasi di institusi finansial dan terutama dijelaskan mengenai reformasi di sektor keuangan dengan UU P2SK yang baru saja dibahas dan selesai dengan DPR.
"UU ini juga baru saja disahkan dan implementasinya yang akan sangat menentukan perkembangan dari sektor keuangan Indonesia," jelas Sri Mulyani.
(nng)