Wawancara Khusus Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo: Ubah Peluang Jadi Uang

Rabu, 22 Februari 2023 - 18:30 WIB
loading...
A A A
Sebagai salah satu perusahaan pembayaran fintech terkemuka di Indonesia, DOKU kini memiliki lebih dari 150.000 merchant yang berasal dari 18 industri berbeda, baik industri konvensional maupun digital. Di tahun 2022, kami telah memproses sekitar 145 juta transaksi pembayaran sukses di seluruh platform kami, angka ini bertumbuh dua kali lipat secara tahunan (yoy).

Salah satu indikator yang juga kami gunakan untuk melihat pertumbuhan adalah total payment value (TPV). Ini adalah jumlah total pendapatan yang berhasil diterima dari transaksi melalui layanan yang diberikan. Berdasarkan data tahun 2022 dan 2021, jumlah TPV kami tumbuh sebesar 80% dari tahun ke tahun (yoy).

(Baca juga:Upaya Memperluas Pembayaran Digital di Indonesia)

Satu hal yang paling dibanggakan DOKU adalah 6 lisensi pembayaran yang saya pikir tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami melakukan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS dan collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Bagaimana potensi di industri ini?
Ya, itu sebabnya saya di sini. Kami telah melihat banyak laporan yang membahas tentang potensi industri digital di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah laporan dari Google dengan Temasek di tahun 2022 yang membahas tentang ukuran ekonomi digital Indonesia.

Laporan tersebut memprediksi Gross Merchandise Volume (GMV) ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh sekitar USD146 miliar pada 2025. Indonesia sejauh ini adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan kami sebagai penyedia pembayaran digital mendapat manfaat dari sana.

Dari sisi Growth Transaction Volume (GTV) Indonesia mencapai USD266 miliar pada tahun 2022 dan diikuti oleh Malaysia yang mencapai USD146 miliar. Jadi itu pertumbuhan yang signifikan dan potensi pasar yang besar bagi kami.

Beberapa waktu lalu, DOKU melakukan ekspansi ke Malaysia, melalui akuisisi senangPay. Ekspansi ini membuat DOKU memiliki kehadiran yang kuat di dua negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Kami merasa berada dalam posisi yang baik untuk peran di masa depan.Itulah mengapa kami sangat bersemangat.

Setelah Malaysia, negara mana yang akan disasar?
Sebenarnya kami ingin tumbuh melalui beberapa cara, tapi kalau berbicara tentang pertumbuhan geografis secara khusus, visi dan harapan kami adalah menjadi pelaku sektor pembayaran Business to Business atau B2B terkemuka di seluruh Asia Tenggara. Setelah Indonesia dan Malaysia, kami mencoba melihat potensi untuk bekerja sama dengan mitra lokal di negara lainnya.

Apakah ada rencana DOKU menambah modal melalui pencatatan saham sebagai perusahaan terbuka?
Ya, kami sedang mencari dana tambahan tahun ini. Tetapi fokus kami selama setidaknya satu sampai dua tahun ke depan hanya pada pertumbuhan untuk mempercepat perluasan ke negara-negara lainnya. Setelah kami mencapai beberapa target pertumbuhan, baru kami akan mempertimbangkan untuk mencatatkan saham perdana atau IPO (initial public offering). Bagi kami, yang paling penting adalah mengembangkan perusahaan. IPO hanya alat untuk mendapatkan modal tambahan, bukan tujuan akhir. Bila suatu saat kami melihat IPO adalah keputusan terbaik, maka kami akan melaksanakannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)