Twitter Pangkas Lagi 200 Lebih Karyawan, Menambah Panjang PHK Perusahaan Teknologi
loading...
A
A
A
Gelombang PHK menghantam Twitter terjadi sebulan setelah Reuters melaporkan perusahaan melakukan pembayaran bunga pertamanya atas pinjaman bank yang digunakan oleh Musk untuk membiayai pembelian.
Musk membayar USD44 miliar untuk mengambil kendali Twitter, dengan USD13 miliar -sepertiga dari jumlah total- ditutupi oleh pinjaman dari bank termasuk Morgan Stanley dan Barclays.
Pinjaman ini dimanfaatkan buat Twitter - dengan kata lain, perusahaan teknologi itu sendiri bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman, bukan Musk. Reuters melaporkan Twitter membayar sekitar USD300 juta ke bank pada Januari.
Sementara itu ada indikasi lebih lanjut bahwa perusahaan teknologi itu berjuang dengan pembiayaan. Dimana mereka sedang digugat oleh Crown Estate di Inggris atas dugaan sewa yang belum dibayar untuk kantor pusatnya di London, dan menghadapi gugatan serupa di AS atas sewa yang belum dibayar di kantor pusatnya di San Francisco.
Seorang pengacara yang mewakili lebih dari 100 mantan karyawan yang dipecat oleh Twitter mengatakan kepada BBC pada bulan Februari bahwa jumlah staf yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan "meningkat setiap hari".
Sementara itu Musk saat World Government Summit bulan ini di Dubai mengatakan: "Saya pikir saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial," jelasnya.
"Saya kira mungkin menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena saya pikir itu harus dalam posisi yang stabil sekitar akhir tahun ini."
Musk membayar USD44 miliar untuk mengambil kendali Twitter, dengan USD13 miliar -sepertiga dari jumlah total- ditutupi oleh pinjaman dari bank termasuk Morgan Stanley dan Barclays.
Pinjaman ini dimanfaatkan buat Twitter - dengan kata lain, perusahaan teknologi itu sendiri bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman, bukan Musk. Reuters melaporkan Twitter membayar sekitar USD300 juta ke bank pada Januari.
Sementara itu ada indikasi lebih lanjut bahwa perusahaan teknologi itu berjuang dengan pembiayaan. Dimana mereka sedang digugat oleh Crown Estate di Inggris atas dugaan sewa yang belum dibayar untuk kantor pusatnya di London, dan menghadapi gugatan serupa di AS atas sewa yang belum dibayar di kantor pusatnya di San Francisco.
Seorang pengacara yang mewakili lebih dari 100 mantan karyawan yang dipecat oleh Twitter mengatakan kepada BBC pada bulan Februari bahwa jumlah staf yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan "meningkat setiap hari".
Sementara itu Musk saat World Government Summit bulan ini di Dubai mengatakan: "Saya pikir saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial," jelasnya.
"Saya kira mungkin menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena saya pikir itu harus dalam posisi yang stabil sekitar akhir tahun ini."
(akr)