OJK Ungkap Perkembangan IPO Tiga BUMN, Pertamina Hulu Energi hingga Pupuk Kaltim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebut akan melakukan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) . Kementerian BUMN dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI awal Desember 2022 lalu, menyampaikan bahwa tahun ini setidaknya ada empat perusahaan BUMN yang akan melakukan IPO.
Keempat perusahaan tersebut yakni, PT Pertamina Geothermal Tbk, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan Palm Co. Adapun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah lebih dulu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pekan lalu (24/2/2023).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan untuk Pupuk Kaltim dan Palm Co, bahwa kedua perusahaan tersebut belum menyampaikan dokumen pernyataan pendaftaran IPO kepada OJK.
"Namun kami harapkan memang ada rencana untuk memasukkan dokumen pernyataan pendaftaran di tahun ini, mudah-mudahan bisa tercapai," kata Inarno dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin, (27/2/2023).
Terkait PHE, Inarno menyebut bahwa proses IPO anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mengalami penundaan disebabkan oleh masih adanya dokumen yang perlu diperbaiki.
"Jadi sebelumnya sudah memasukkan (pernyataan pendaftaran), tetapi melakukan penundaan. Kalau tidak salah pada saat itu menggunakan laporan keuangan bulan Juni 2022, akhirnya akan memakai laporan keuangan Desember dan ditargetkan akan menyampaikan kembali pada Maret 2023," ujar Inarno.
Keempat perusahaan tersebut yakni, PT Pertamina Geothermal Tbk, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan Palm Co. Adapun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah lebih dulu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pekan lalu (24/2/2023).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan untuk Pupuk Kaltim dan Palm Co, bahwa kedua perusahaan tersebut belum menyampaikan dokumen pernyataan pendaftaran IPO kepada OJK.
"Namun kami harapkan memang ada rencana untuk memasukkan dokumen pernyataan pendaftaran di tahun ini, mudah-mudahan bisa tercapai," kata Inarno dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin, (27/2/2023).
Terkait PHE, Inarno menyebut bahwa proses IPO anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mengalami penundaan disebabkan oleh masih adanya dokumen yang perlu diperbaiki.
"Jadi sebelumnya sudah memasukkan (pernyataan pendaftaran), tetapi melakukan penundaan. Kalau tidak salah pada saat itu menggunakan laporan keuangan bulan Juni 2022, akhirnya akan memakai laporan keuangan Desember dan ditargetkan akan menyampaikan kembali pada Maret 2023," ujar Inarno.
(nng)