Rupiah Diam-diam Sudah Sentuh Level Rp15.281/USD, Pertanda Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada perdagangan sore ini, Kamis (2/3/2023). Kurs rupiah jatuh 46 poin ke level Rp15.281 per USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menerangkan, pelemahan rupiah ini berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri. Pasalnya, inflasi pada Februari 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi bulan sebelumnya.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2023 menurun dari 0,34% (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,16% (mtm), terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food," terang Ibrahim dalam keterangannya.
Berdasarkan data JISDOR BI pada sesi hari ini, Rupiah melemah cukup dalam hingga menyentuh posisi Rp15.273 per USD. Raihan ini jatuh dibandingkan sesi Senin kemarin yang bertengger di Rp15.250/USD.
Lanjut dia, Bank Indonesia (BI) memandang, perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47% (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28% (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023," ucap Ibrahim.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (3/3) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.270 - Rp15.330.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menerangkan, pelemahan rupiah ini berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri. Pasalnya, inflasi pada Februari 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi bulan sebelumnya.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2023 menurun dari 0,34% (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,16% (mtm), terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food," terang Ibrahim dalam keterangannya.
Berdasarkan data JISDOR BI pada sesi hari ini, Rupiah melemah cukup dalam hingga menyentuh posisi Rp15.273 per USD. Raihan ini jatuh dibandingkan sesi Senin kemarin yang bertengger di Rp15.250/USD.
Baca Juga
Lanjut dia, Bank Indonesia (BI) memandang, perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47% (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28% (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023," ucap Ibrahim.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (3/3) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.270 - Rp15.330.
(akr)